Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Tak Ada Tempat Sembunyi bagi Teroris

Kompas.com - 01/04/2021, 14:44 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut, pemerintah akan membongkar sel terorisme hingga ke akarnya.

Ia memastikan, tak ada tempat sembunyi bagi pihak yang terlibat tindakan tersebut.

"Tidak ada tempat untuk bersembunyi bagi seluruh pihak yang terlibat dalam aksi terorisme di Indonesia, seluruhnya akan dibongkar," kata Moeldoko melalui keterangan tertulis, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Polri Dalami Kemungkinan Adanya Jaringan Teroris di Balik Aksi Lone Wolf ZA

Menurut Moeldoko, pemerintah telah memiliki perangkat hukum dan strategi yang lengkap untuk membongkar sel teror hingga ke akar-akarnya, termasuk melalui pendekatan hard approach.

Ia memastikan bahwa upaya penegakan hukum terkait hal ini akan dilaksanakan dengan tegas, adli, dan seefektif mungkin.

"Sebagaimana telah ditegaskan Presiden, tidak ada tempat bagi terorisme di tanah air," ujar dia.

Presiden Joko Widodo, kata Moeldoko, telah memerintahkan kepala Kepolisian RI, panglima TNI, dan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk saling berkoordinasi dan meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme.

Hal demikian dilakukan untuk menjamin keamanan seluruh rakyat Indonesia dari rasa takut.

Moeldoko pun mengimbau warga untuk saling menjaga satu sama lain, tetap tenang, dan waspada.

Baca juga: Mabes Polri Diserang, PKB: Kapolri Perlu Lakukan Langkah Progresif Tangani Kasus Teroris

Ia juga meminta masyarakat membantu aparat penegak hukum bila memiliki informasi maupun keterangan terkait aksi terorisme belakangan ini

"Terorisme adalah musuh bersama seluruh rakyat Indonesia," ujar dia. 

Moeldoko pun berpesan agar masyarakat tak memperkeruh situasi dengan menciptakan opini-opini konspirasi terkait hal ini.

"Ancaman terorisme adalah nyata, dekat, dan berbahaya, sehingga diimbau untuk menghentikan opini-opini konspirasi yang tidak berdasar, tidak bertanggung jawab dan justru memperkeruh situasi," kata Moeldoko. 

Adapun aksi penembakan yang diduga berkaitan dengan terorisme terjadi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Rabu (31/3/2021) sore.

Dalam video amatir, terlihat seseorang yang berpakaian hitam dan berhijab berusaha masuk ke lingkungan Mabes Polri.

Baca juga: Berbagai Aksi Teror yang Incar Kantor Polisi Sebelum Serangan di Mabes Polri...

Berdasarkan tayangan Kompas TV, perempuan itu kemudian terlihat jatuh dan tersungkur setelah ditembak.

Peristiwa ini terjadi tak lama setelah Polri melakukan sejumlah penggerebekan terhadap terduga teroris setelah terjadi aksi teror bom bunuh diri di Makassar pada Minggu (28/3/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com