Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bio Farma: Ketersediaan Vaksin Bulan Ini Diperkirakan Meningkat hingga 11,9 Juta Dosis

Kompas.com - 01/04/2021, 13:38 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, ketersediaan vaksin Covid-19 Sinovac diperkirakan meningkat menjadi 11,9 juta dosis pada bulan ini.

Jumlah ini bertambah sebanyak 4 juta dosis dari perkiraan ketersediaan sebelumnya, yakni sebanyak 7,9 juta dosis vaksin Sinovac.

"Pada April 2021 diperkirakan stok vaksin Covid-19 di Tanah Air bisa bertambah menjadi 11,9 juta dosis. Yang mana sebelumnya hanya 7,9 juta dosis vaksin," ujar Bambang dalam keterangan pers Bio Farma yang dikutip Kompas.com, Kamis (1/4/2021).

Penambahan ini menurutnya didukung oleh percepatan dan penambahan kapasitas produksi vaksin Covid-19 dengan menggunakan fasilitas produksi gedung nomor 43 di Bio Farma yang baru saja mendapatkan sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Penambahan fasilitas produksi ini melengkapi kondisi sebelumnya yang hanya dapat dilakukan di fasilitas produksi Gedung nomor 21.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap Tiga Mundur karena Stok Vaksin Terbatas

Meski demikian, Bambang menyebut ke depannya peningkatan kapasitas produksi ini juga masih tergantung pada suplai bulk (bahan baku) vaksin yang akan datang.

"Dalam waktu dekat akan datang sekitar 30 juta dosis bulk vaksin Sinovac pada April 2021. Yang tentunya akan segera diproses untuk menambah stok vaksin berikutnya," ungkapnya.

Bambang menambahkan, hingga saat ini sebanyak 20,5 juta dosis vaksin Covid-19 sudah didistribusikan ke semua provinsi di Indonesia.

Vaksin tersebut terdiri dari vaksin produk jadi Sinovac (CoronaVac) dan AstraZeneca serta vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma dengan bahan baku dari Sinovac.

"Total vaksin yang sudah diterima Indonesia sampai saat ini adalah 3 juta dosis vaksin produk jadi dari Sinovac, 1,11 juta dosis vaksin produk jadi AstraZeneca dari Covax/Gavi, dan 53,5 juta dosis bulk dari Sinovac," ujar Bambang.

Baca juga: Mendagri Tito: 10 Juta Vaksin AstraZeneca yang KIta Pesan Terlambat, gara-gara Covid di India Meledak

Menurutnya, sebanyak 53,5 juta dosis bulk vaksin diterima dalam empat kali kedatangan.

Bahan baku vaksin ini sudah diproses produksi sejak 13 Januari 2021.

Bambang menyebutkan, hasil total produksi dari 53,5 juta dosis bulk vaksin itu akan menjadi 42 juta dosis vaksin Covid-19 setelah diproduksi.

"Dan hingga 30 Maret sudah kami produksi sejumlah 26 juta dosis”, tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com