Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2021, 08:42 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan berhasil menemukan cockpit voice recorder (CVR) yang merupakan bagian dari kotak hitam (black box) milik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, CVR yang berisi percakapan pilot dan kopilot serta suara-suara dalam cockpit pesawat itu ditemukan pada Selasa (30/3/2031) malam.

Ia menjelaskan, lokasi penemuan CVR tidak jauh dari ditemukannya flight data recorder (FDR), bagian dari black box lainnya yang telah ditemukan pada 12 Januari lalu.

"Semalam pukul 20.00 ditemukan di tempat yang tidak jauh dari FDR," ujar Budi Karya dalam konferensi pers di JICT II Tanjung Priok, Rabu (31/3/2021).

Menurut Budi Karya, penemuan CVR ini diharapkan dapat membantu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengungkap misteri jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.

Dalam kesempatan yang sama, pihak KNKT mengaku sempat kesulitan menemukan CVR Sriwijaya Air SJ 182.

Baca juga: KNKT Mulai Keluarkan Memori Modul CVR Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Kala itu, pencarian dilakukan oleh beberapa penyelam dari Basarnas, TNI AL dan warga Kepulauan Kepulauan Seribu setelah operasi pencarian korban dihentikan.

"Setelah satu bulan setengah dengan menggunakan penyelam dengan segala peralatan yang kita punya tidak membuahkan hasil," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono.

KNKT pun memutuskan untuk rehat selama satu minggu untuk melakukan evaluasi kinerja pencarian dan memikirkan metode lain yang bisa dilakukan demi mencari CVR.

Hingga akhirnya KNKT memutuskan untuk menggunakan kapal penyedot lumpur atau Kapal TSHD (trailing suction hopper dredger).

"Dengan menggunakan kapal itu kita sudah tahu arah yang kita cari adalah 90x90 meter terus kemudian karena memang area di situ banyak lumpurnya," ujarnya.

Soerjanto menjelaskan, kapal tersebut bekerja seperti vacuum cleaner dan menyedot sampai kedalaman satu meter area 90x90 meter

Dalam waktu tiga hingga empat hari penggunaan, CVR belum bisa ditemukan. CVR bisa ditemukan pada Selasa malam yang menjadi malam terakhir pencarian.

Baca juga: KNKT: Black Box CVR Sriwijaya Air Ditemukan di Malam Terakhir Pencarian

Transkrip isi CVR

Ia melanjutkan, setelah ditemukan, KNKT butuh waktu tiga hari hingga sepekan untuk menranskrip data di CVR pesawat Sriwijaya Air SJ 182

"CVR ini nanti kita akan bawa ke laboratorium dan kita akan proses untuk pembacaan yang akan memerlukan waktu kurang lebih antara 3 hari sampai 1 minggu," ungkap dia.

Soerjanto mengatakan nantinya KNKT akan mencocokkan data di CVR dengan data di FDR yang lebih dulu ditemukan.

Ia berharap hasil investigasi bisa dirilis secepat mungkin sebagai upaya mencegah kecelakaan serupa.

"Setelah itu, kita akan melihat kita akan bikin transkrip untuk di-matching-kan dengan FDR, apa yang terjadi di dalam kokpit, seperti yang disampaikan Bapak Menteri (Perhubungan), sehingga kita bisa menganalisa kenapa data dari FDR kok seperti ini, dan bagaimana situasi di kokpitnya," lanjut Soerjanto.

Saat ini KNKT mulai mengeluarkan memori modul dari CVR pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Baca juga: CVR Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan Pada Hari Kelima Pencarian dengan Kapal Penyedot Lumpur

"Selanjutnya CVR sudah berada di kantor KNKT dan sedang diproses untuk dikeluarkan memori modulnya," kata Kepala Sub-Komite Investigasi Penerbangan KNKT, Kapten Nurcahyo Utomo dalam konferensi secara daring, Rabu (31/3/2021).

Nurcahyo melanjutkan, malam ini pihaknya juga akan mulai mengeringkan memori modul CVR yang butuh waktu paling cepat delapan jam atau lebih.

Kemudian, pada Kamis pagi diharapkan modul tersebut bisa selesai dikeringkan dan mulai dibersihkan dari endapan garam karena sudah lama tenggelam di laut.

"Selanjutnya akan kami sambungkan ke unit cockpit voice recorder untuk diambil datanya," ujarnya.

Nurcahyo berharap CVR ini akan melengkapi data yang sudah dimiliki dari FDR pesawat Sriwijaya Air yang sudah ditemukan lebih dahulu.

Pasalnya, CVR ini berisi pembicaraan pilot dan kopilot serta suara-suara yang terjadi di kokpit selama penerbangan.

"Sehingga harapan kami kami akan dapat mendapatkan banyak informasi mengenai apa yang terjadi dan bagaimana di dalam kokpit pada penerbangan itu," ucap dia.

Baca juga: KNKT Sebut Pencarian CVR Sriwijaya Air seperti Cari Jarum di Tumpukan Jerami

KNKT pun berjanji akan transparan mengungkap penyebab jatuhnyan pesawat Sriwijaya SJ 182 sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan masyarakat.

Apa itu CVR?

Adapun CVR merupakan bagian kotak hitam yang merekam percakapan antara pilot dan kopilot selama berada di kokpit.

Bersama FDR, CVR sangat penting ditemukan agar proses investigasi terhadap sebuah insiden kecelakaan pesawat bisa diketahui.

CVR bekerja dengan cara merekam sinyal pada mikrofon dan earphone dari headset yang digunakan pilot.

Selain itu, CVR juga merekam sinyal dari area mikrofon yang terdapat di atap kokpit pesawat.

CVR merekam seluruh percakapan di area kokpit, termasuk komunikasi antara pilot dengan para awak pesawat.

Sama halnya seperti FDR, CVR juga berwarna oranye yang bertujuan agar alat tersebut mudah ditemukan apabila terjadi kecelakaan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ketika Partai Golkar Tak Ingin Buru-Buru Tentukan Capres-Cawapres 2024...

Ketika Partai Golkar Tak Ingin Buru-Buru Tentukan Capres-Cawapres 2024...

Nasional
Upaya PDI-P Dekati Demokrat di Tengah Desakan agar Anies Baswedan Umumkan Bakal Cawapres...

Upaya PDI-P Dekati Demokrat di Tengah Desakan agar Anies Baswedan Umumkan Bakal Cawapres...

Nasional
Cerita Pahit Masa Kecil Ganjar, Orangtua Harus Utang dari Bulan ke Bulan

Cerita Pahit Masa Kecil Ganjar, Orangtua Harus Utang dari Bulan ke Bulan

Nasional
Tanggal 13 Juni Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Juni Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Merinding Tahu Putri Ariani Dapat Golden Buzzer di America's Got Talent

Ganjar Merinding Tahu Putri Ariani Dapat Golden Buzzer di America's Got Talent

Nasional
Indonesia Resmi Bebas Masker, Masyarakat Tetap Diminta Booster Vaksin Covid-19

Indonesia Resmi Bebas Masker, Masyarakat Tetap Diminta Booster Vaksin Covid-19

Nasional
Ganjar Sebut Jokowi Kalah di Beberapa Tempat Gara-gara 'Stempel PKI'

Ganjar Sebut Jokowi Kalah di Beberapa Tempat Gara-gara "Stempel PKI"

Nasional
PDI-P Atur Pertemuan Tertutup Megawati dengan Cak Imin-Airlangga Hartarto

PDI-P Atur Pertemuan Tertutup Megawati dengan Cak Imin-Airlangga Hartarto

Nasional
Deret Jenderal TNI-Polri Pendukung Ganjar, Ada Mantan KSAL Sampai KSAU

Deret Jenderal TNI-Polri Pendukung Ganjar, Ada Mantan KSAL Sampai KSAU

Nasional
Sejumlah Purnawirawan Dukung Ganjar, Anggap Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Sejumlah Purnawirawan Dukung Ganjar, Anggap Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Nasional
Jemaah Punya Keluhan soal Haji, Kontak 'Lapor Gus Men'

Jemaah Punya Keluhan soal Haji, Kontak 'Lapor Gus Men'

Nasional
Golkar Mengaku Belum Diundang PDI-P untuk Bahas Rencana Dukung Ganjar

Golkar Mengaku Belum Diundang PDI-P untuk Bahas Rencana Dukung Ganjar

Nasional
Kritik Kebijakan Jokowi soal Mobil Listrik, Anies: Jangan Sampai Subsidi Kepada yang Tidak Perlu

Kritik Kebijakan Jokowi soal Mobil Listrik, Anies: Jangan Sampai Subsidi Kepada yang Tidak Perlu

Nasional
Aburizal Bakrie Nilai Golkar Tak Perlu Buru-buru Putuskan Arah Koalisi

Aburizal Bakrie Nilai Golkar Tak Perlu Buru-buru Putuskan Arah Koalisi

Nasional
Menaker Ida: SDM Indonesia Harus Punya Karakter Pancasila

Menaker Ida: SDM Indonesia Harus Punya Karakter Pancasila

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com