Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Terkini Penyerangan Mabes Polri oleh Terduga Teroris

Kompas.com - 31/03/2021, 18:23 WIB
Tsarina Maharani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang terduga teroris tewas ditembak di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3/2021). Pengamanan di Mabes Polri dan sekitarnya kini diperketat.

Area di Mabes Polri dikosongkan, bahkan wartawan tidak diperkenankan ada di lokasi.

Peristiwa penembakan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Belum ada keterangan resmi dari polisi soal penembakan terduga teroris tersebut.

Namun, berdasarkan pantauan di lokasi yang ditayangkan Kompas TV, berikut ini fakta-fakta terkini soal penembakan yang terjadi di Mabes Polri.

1. TKP dekat gedung kantor Kapolri

Terduga teroris masuk ke area Mabes Polri lewat pintu pejalan kaki yang terletak di bagian belakang gedung.

Baca juga: Ini Ciri-ciri Terduga Teroris yang Masuk Ke Mabes Polri

 

Ia kemudian terus masuk hingga ke gedung bagian depan, dekat kantor Kapolri.

Saat mendekati pos penjagaan, polisi melihat gerak-gerik mencurigakan dari terduga teroris tersebut.

Terduga teroris itu juga diduga membawa senjata api. Polisi akhirnya melakukan tindakan dengan menembak terduga teroris tersebut di tempat.

Ia tewas setelah beberapa kali tembakan.

2. Diduga berjenis kelamin perempuan

Terduga teroris yang tewas itu diduga berjenis kelamin perempuan.

Hal ini tampak dari pakaian panjang hitam yang dikenakannya dan kain penutup kepala berwarna biru.

Baca juga: Mabes Polri Diserang, Polisi Periksa Wartawan dan Warga yang Melintas

Saat ini, disebutkan polisi masih mendalami apakah ada terduga teroris lain yang juga sempat masuk ke area Mabes Polri.

3. Jenazah diamankan petugas berpakaian jihandak.

Jenazah terduga teroris itu diamankan personel pasukan Gegana dengan pakaian jihandak. Personel Gegana memastikan jenazah tidak membawa bahan peledak.

Pantauan di lokasi, personel Gegana tampak sempat memotong benda yang diduga tas dari tubuh jenazah terduga teroris.

Setelah itu, ia mengacungkan jempol memberikan tanda aman.

4. Segera dibawa ke RS untuk identifikasi

Setelah dipastikan aman dari bahan peledak, jenazah segera dibawa ke rumah sakit.

Saat ini, jenazah sudah dipindahkan dan diangkut di mobil ambulans. Jenazah dibawa ke rumah sakit untuk proses identifikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com