"Berbagai macam pihak pakar dunia seperti Bank Dunia, WHO, dan UNICEF semuanya sepakat bahwa penutupan sekolah bisa menghilangkan pendapatan hidup satu generasi. Lost of learning ini real dan risiko yang dampaknya permanen. Indonesia sudah satu tahun, mayoritas sekolahnya hampir tidak tatap muka. Ini sudah relatif terlalu lama," tutur Nadiem.
Ia mengatakan, penutupan sekolah yang lama tidak hanya berdampak pada pembelajaran tetapi juga pada perkembangan dan kesehatan mental para siswanya.
Termasuk adanya kondisi orangtua yang kesulitan dalam hal ekonomi tetapi harus mengurus pendidikan anaknya.
Baca juga: KIP Kuliah 2021, Nadiem: Dana Bantuan untuk Mahasiswa Lebih Besar
Tak hanya itu, kata Nadiem, di Indonesia juga muncul tren yang sangat mengkhawatirkan akibat pandemi Covid-19, yakni anak-anak yang putus sekolah.
"Kita lihat penurunan capaian pembelajaran, apalagi di daerah-daerah yang akses dan kualitasnya tidak tercapai, kesenjangan ekonomi bisa lebih besar. Kita melihat juga banyak orangtua yang tidak melihat peranan sekolah, banyak anaknya ditarik keluar dari sekolah," kata dia.
Berdasarkan alasan itu pula lah pemerintah mengambil tindakan tegas agar hal tersebut tidak terjadi, yakni dampak permanen dan satu generasi menjadi terbelakang atau tertahan perkembangan dan kesehatan mentalnya.
Nadiem mengatakan, riset juga telah membuktikan dan data di seluruh dunia menunjukkan bahwa pendidik dan tenaga pendidik lebih rentan kena Covid-19 dibandingkan murid-muridnya.
Baca juga: SKB 4 Menteri: Sekolah Wajib Memberikan Opsi Pembelajaran Tatap Muka
Kelompok usia 3-18 tahun, kata dia, memiliki tingkat mortalitas yang sangat rendah dibandingkan kelompok usia lainnya. Begitu pun rate infeksi pada anak terutama di bawah 18 tahun secara umum.
Nadiem menuturkan, infeksi Covid-19 pada anak umumnya bergejala ringan.
Secara data dunia, anak memiliki kerentanan jauh lebih rendah terhadap infeksi Covid-19 dibandingkan orang dewasa.
Mereka juga kecil kemungkinan menularkan infeksinya dibandingkan orang dewasa.
"Semua ini alasan di berbagai macam negara yang kasus infeksi Covid-19 tinggi, sekolah sudah mulai tatap muka," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.