Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Paskah dan Lebaran, GAMKI Minta Aparat Keamanan Tangkap Seluruh Jaringan Teroris

Kompas.com - 30/03/2021, 10:22 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) meminta aparat keamanan negara menangkap seluruh jaringan terorisme demi terciptanya keamanan bagi masyarakat.

Dorongan ini menyusul peristiwa bom bunuh diri di depan halaman Geraja Katerdral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).

Ketua Umum GAMKI, Willem Wandik meminta Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Intelijen Negara (BIN) bisa bergerak menelusuri jaringan terorisme di dalam negeri dengan dukungan TNI.

"Polri, BNPT, BIN, yang didukung oleh TNI, serta lembaga terkait lainnya dapat segera menangkap jaringan terorisme yang ada sehingga keamanan masyarakat bisa lebih terjamin, khususnya menjelang Hari Raya Paskah dan Hari Raya Lebaran yang akan terlaksana dalam beberapa waktu ke depan," ujar Wandik dalam keterangan tertulis, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Kapolri Gandeng Kemenag Cegah Doktrin Terorisme di Masyarakat

Di sisi lain, Wandik mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo telah menetapkan langkah regulatif dalam rangka pencegahan aksi terorisme melalui Perpres Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan.

"Dengan adanya kejadian di Makassar ini, akselerasi penerapan perpres ini terbukti masih belum sempurna," ujar dia.

"Khususnya dalam melakukan perkiraan ancaman teror berbasis lone wolf, yang tampaknya sulit diprediksi dengan akurat terkait waktu dan tempat eksekusi teror," kata Wandik.

GAMKI pun mendorong supaya kementerian dan lembaga bisa bekerja secara sistematis dalam menjaga keamanan nasional.

"Kami mendorong kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dapat melakukan rencana dan strategi yang sistematis dan komprehensif, sehingga stabilitas keamanan nasional dan daerah dapat terjaga dengan baik," ucapnya.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Makassar Disebut Tanda Jaringan Terorisme Terus Beraksi

Diberitakan sebelumnya, bom bunuh diri diduga dilakukan oleh dua orang pelaku yang menggunakan sepeda motor matik di pintu depan halaman Gereja Katedral Makassar.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan, korban jiwa atas peristiwa ini adalah dua orang yang diduga sebagai pelaku.

Sementara itu, korban luka hingga kini mencapai 20 orang.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, kedua pelaku berupaya untuk masuk ke dalam halaman gereja, tetapi dicegah oleh petugas sekuriti gereja.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Jokowi: Saya Ajak Masyarakat Perangi Terorisme

Sesaat setelah dicegah, bom kemudian diledakan oleh pelaku.

Berdasarkan penuturan pastor Katedral Makassar Wilhelminus Tulak, seorang petugas sekuriti yang menahan dua terduga pelaku tersebut berhasil selamat.

"Memang ada beberapa orang terluka, khususnya satu petugas keamanan saya yang menahan (pelaku) bunuh diri, dia sedikit terbakar, tapi Puji Tuhan masih sadar," kata Wilhelminus.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar, Pastor Sebut Pelaku Terpantau Sempat Akan Masuki Gereja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

Nasional
Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Nasional
Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Nasional
Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Nasional
Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Nasional
Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Pelat TNI Palsu: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Pelat TNI Palsu: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

Nasional
Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri

Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri

Nasional
Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Nasional
Soroti Kasus 'Ferienjob', Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Soroti Kasus "Ferienjob", Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Nasional
Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Nasional
Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Nasional
Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com