Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Dibanding Jokowi, Sosok Prabowo Lebih Mampu Tingkatkan Kesediaan Masyarakat Divaksin

Kompas.com - 29/03/2021, 21:07 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, sosok Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mampu meningkatkan kesediaan masyarakat untuk ikut vaksinasi Covid-19.

Bahkan, dibandingkan dengan Presiden Joko Widodo, lebih banyak responden bersedia divaksin jika tahu Prabowo sudah menerima vaksin.

"Jika tahu Prabowo Subianto sudah divaksin, ada 73,3 persen yang pasti mau divaksin, 20,8 persen tidak pasti mau divaksin, dan 5,9 persen tidak menjawab," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.

Baca juga: Survei SMRC: Mayoritas Warga Bersedia Disuntik Vaksin AstraZeneca

Sementara, 66,4 responden mau divaksin jika tahu Presiden Jokowi sudah divaksin. Sedangkan 23,4 persen tidak pasti mau divaksin, dan 10,2 persen tidak menjawab.

Kendati demikian, kata Deni, survei menunjukkan kesediaan ikut vaksinasi di kalangan pemilih Prabowo pada Pilpres 2019 hanya 46 persen. Angka ini jauh di bawah pemilih Jokowi sebesar 71 persen.

Namun, begitu dikatakan bahwa Prabowo sudah divaksin, persentase pemilih Prabowo yang mau divaksin meningkat, dari 46 persen menjadi 67 persen.

Baca juga: Survei: 73 Persen Responden Mau Disuntik Vaksin jika Prabowo Sudah Divaksin

Selain Prabowo, survei menemukan bahwa sosok dokter mampu meningkatkan kesediaan warga untuk divaksin.

Ada 73,6 persen responden yang mengaku mau divaksin jika mengetahui dokter sudah divaksin. Lalu, 20,2 persen mengaku tidak pasti mau divaksin, dan 6,3 persen tidak menjawab.

Kemudian, jika tahu ketua partai yang didukung sudah divaksin, sebanyak 53,1 persen warga pasti mau divaksin, 36,4 persen tidak pasti mau divaksin, dan 10,5 persen tidak menjawab.

Selanjutnya, jika tahu tokoh agama sudah divaksin, ada 60,2 persen warga yang pasti mau divaksin, 27,8 persen tidak pasti mau divaksin, dan 12 persen tidak menjawab.

"Jika tahu tokoh adat atau suku sudah divaksin, ada 65,1 persen yang pasti mau divaksin, 25,5 persen tidak pasti mau divaksin, dan 9,4 persen tidak menjawab," ujar Deni.

Baca juga: Survei SMRC: 29 Persen Responden Enggan Divaksin, Mayoritas Berusia Muda

Menurut Deni, temuan ini bisa dimanfaatkan pemerintah dalam meningkatkan kesediaan masyarakat untuk vaksinasi. Apalagi, survei SMRC beberapa waktu lalu menemukan bahwa hanya 61 persen warga yang bersedia divaksin.

“Data ini menunjukkan pemerintah perlu menampilkan dokter dan Prabowo sebagai tokoh yang sudah divaksin agar tingkat kesediaan masyarakat bisa meningkat,” kata Deni.

Adapun survei eksperimen berskala nasional ini digelar pada 23-26 Maret 2021 dengan melibatkan 1.401 responden yang dipilih secara acak.

Survei yang dilakukan melalui wawancara telepon ini memiliki margin of error survei sebesar 2,7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com