JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, empat korban luka-luka akibat bom bunuh diri di Katedral Makassar, Sulawesi Selatan sudah diizinkan pulang dari rumah sakit.
Sementara itu, masih ada 13 orang yang dirawat di RS Bhayangkara dan dua dirawat RS Siloam.
"Empat orang telah melaksanakan rawat jalan," kata Sigit dalam konferensi pers dari Makassar, dikutip dari Kompas TV, Senin (29/3/2021).
Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Tinggalkan Surat Wasiat
Ia memaparkan, kondisi 13 orang yang dirawat di RS Bhayangkara sudah mulai mulih. Mereka telah dipindahkan ke ruang perawatan biasa.
"Lalu dua orang di ICU, sudah dilakukan operasi luka bakar, menunggu pemulihan. Semuanya dibiayai oleh negara," ujar dia.
Ia juga menegaskan, Polri bersama institusi pemerintah lainnya dan organisasi masyarakat bekerja sama untuk terus memperkuat pencegahan penyebaran doktrin terorisme.
Ledakan bom bunuh diri di depan gerbang Katedral Makassar terjadi pada Minggu (28/3/2021) pagi.
Dua pelaku tewas. Selain itu, puluhan orang luka-luka akibat serpihan di wajah, leher, perut, tangan, kaki.
Baca juga: Suami Istri Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Dinikahkan Terduga Teroris yang Tewas Januari Lalu
Presiden Joko Widodo dalam keterangan persnya menyatakan, serangan teroris itu sebagai kejahatan kemanusiaan. Tidak ada agama yang membolehkan kekejian ini.
Karena itu, Presiden mengajak publik untuk bersama-sama memerangi terorisme dan radikalisme.
Presiden juga memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengusut tuntas jaringan pelaku serta membongkar sampai ke akar-akarnya.
Baca juga: Polisi Tangkap 4 Tersangka Terkait Teror Bom di Makassar, Satu Kelompok dengan Pelaku
Dia juga meyakinkan bahwa aparat keamanan tidak akan membiarkan aksi terorisme seperti itu.
"Saya minta masyarakat tetap tenang beribadah, karena negara menjamin keamanan umat untuk beribadah tanpa rasa takut," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.