Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pastikan Pengobatan Korban Ledakan di Katedral Makassar Dijamin Negara

Kompas.com - 28/03/2021, 15:48 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa negara akan menjamin seluruh biaya pengobatan para korban ledakan di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam keterangan pers-nya yang disiarkan channel YouTube Sekretariat Presiden, Minggu sore.

"Untuk para korban yang luka-luka, negara menjamin semua biaya pengobatan dan perawatan para korban," tegas Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Saya Mengutuk Keras Aksi Terorisme di Gereja Katedral Makassar

Selain itu, Jokowi juga mengajak masyarakat untuk mendoakan para korban agar segera sembuh.

Korban adalah beberapa orang petugas keamanan dan jemaat gereja. Mereka rata-rata mengalami luka di bagian leher, dada, muka, tangan dan kaki.

"Kita mendoakan agar segera diberikan kesembuhan," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga meminta masyarakat agar tetap tenang dalam menjalankan ibadah.

Jokowi mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir karena negara telah menjamin keamanan umat beragama untuk beribadah tanpa takut.

Dengan demikian, masyarakat pun diharapkan tetap tenang dan khusuk melaksanakan ibadahnya.

"Seluruh aparat negara tak akan membiarkan tindakan terorisme semacam ini," ucap dia.

Dari Mabes Polri, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, sebanyak 14 orang terluka akibat ledakan di pintu masuk Gereja Katedral Makassar. 

Korban adalah beberapa orang petugas keamanan dan jemaat gereja. Mereka rata-rata mengalami luka di bagian leher, dada, muka, tangan dan kaki.

Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan potongan tubuh manusia yang diduga pelaku. 

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Jokowi Minta Masyarakat Tetap Tenang Beribadah

Pelaku yang berjumlah dua orang diperkirakan beraksi dengan mengendarai sepeda motor.

Mereka juga dilaporkan sempat memaksa masuk ke gereja sebelum menjalankan aksinya.

Saat ini pihak kepolisian dengan melibatkan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri masih terus menyelidiki dan menginvestigasi kasus tersebut lebih dalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com