Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bom Bunuh Diri di Depan Katedral Makassar Menurut Polri

Kompas.com - 28/03/2021, 15:19 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menjelaskan kronologi peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).

Menurut Argo kejadian terjadi pukul 10.20 Wita, selepas umat Gereja Katedral Makassar menjalankan ibadah Misa.

Argo menuturkan, pelaku bom bunuh diri diduga sebanyak dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor matic dengan plat nomor DT 5984 MD.

"Jadi awalnya memang, pelaku yang diduga menggunakan roda dua ini dia akan masuk pelataran maupun pintu gerbang dari gereja Katedral," jelas Argo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta.

Baca juga: Kominfo Imbau Warganet Tak Mengunggah Video Bom Bunuh Diri di Makassar

"Kebetulan jam tersebut adalah sudah selesai dari kegiatan Misa, kemudian karena melihat banyak yang keluar gereja, atau separuh dari jamaah yang hadir di gereja karena protokol kesehatan itu, dari dua orang tadi melakukan aksinya," sambungnya.

Upaya memasuki pelataran atau halaman gereja itu, dijelaskan Argo, kemudian dihadang oleh petugas keamanan Gereja Katedral Makassar.

"Pelaku sempat dicegah oleh security gereja tersebut tapi kemudian terjadilah ledakan itu," paparnya.

Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Ledakan bom di gereja tersebut mengakibatkan dua korban tewas yang diduga pelaku bom bunuh diri serta melukai 14 orang jemaat dan petugas gereja. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Ledakan bom di gereja tersebut mengakibatkan dua korban tewas yang diduga pelaku bom bunuh diri serta melukai 14 orang jemaat dan petugas gereja. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.
Pasca ledakan terjadi, pihak kepolisian menemukan sepeda motor beserta bagian tubuh manusia di sekitar lokasi kejadian.

Sementara itu, Argo mengatakan sebanyak 14 orang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut.

"Jadi ada 14 korban yang sekarang masih dalam perawatan, yang sedang ditangani oleh dokter dan mudah-mudahan segera kembali yang sakit-sakit ringan," sebut Argo.

Mayoritas korban, lanjut Argo, mengalami luka di bagian leher hingga kaki.

"Ada korban dari pihak security gereja dan dari pihak jamaah, rata-rata korban (luka-luka) di bagian leher, dada, muka, tangan dan kaki," ungkapnya.

Argo menjelaskan saat ini pihak kepolisian sedang melakukan penyilidikan.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Makassar, Ini Kesaksian Pastor Gereja Katedral

"Tentunya nanti dengan berbagai metode entah itu metode sprial gang digunakan untuk melihat mengenai barang bukti maupun alat bukti yang ada di TKP," kata Argo. 

"Dari Inafis dan Puslabfor saat ini sedang berjalan, sedang menyisir satu persatu temuan-temuan apa saja yang ditemukan, baik temuan tubuh ataupun temuan serpihan dan lain sebagainya, lagi kita olah," tuturnya.

Lebih lanjut, Argo juga mengatakan bahwa saat ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri untuk segera melakukan penyelidikan langsung di tempat kejadian perkara. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com