Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Pemerintah Kejar Jaringan Pelaku Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar

Kompas.com - 28/03/2021, 14:11 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan pemerintah akan mengejar jaringan pelaku bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).

Mahfud juga meminta masyarakat yang mencurigai sesuatu terkait peristiwa tersebut untuk segera melaporkan pada pihak kepolisian.

"Pemerintah mengutuk keras teror bom bunuh diri tersebut dan akan terus melakukan pengejaran terhadap jaringan para pelakunya. Jika ada yang tahu atau mencurigai sesuatu yang terkait dengan peristiwa tersebut harap menginformasikan ke kantor polisi terdekat atau ke aparat yang terkait," jelas Mahfud dalam akun Twitter resminya @mohmahfudmd.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Makassar, Jubir Wapres Minta Publik Tak Berspekulasi dan Terprovokasi

Lebih lanjut, Mahfud juga meminta masyarakat untuk tetap tenang. Sebab saat ini aparat kepolisian sudah mengamankan lokasi bom bunuh diri dan wilayah sekitarnya.

"Terkait dengan terjadinya bom di Makassar diharapkan masyarakat tenang. Aparat sudah mengamankan lokasi dan sekitarnya," kata Mahfud.

Mahfud menjelaskan bahwa informasi yang didapatkan saat ini polisi sudah mendapatkan bagian tubuh satu orang pelaku.

Lebih lanjut, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan terkait jaringan dari pelaku bom bunuh diri tersebut.

"Info awal, itu adalah bom bunuh diri. Aparat sudah menemukan potongan-potongan tubuh 1 pelaku dan sepeda motor yang dipakai. Sekarang sedang dilakukan pendalaman terhadap jaringan pelaku," terangnya.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar, Polisi: 14 Orang Terluka, Jalani Perawatan

Sebagai informasi Kapolri memerintahkan Kadensus 88 untuk menyelidiki langsung ke tempat kejadian perkara.

Hal itu disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangan persnya hari ini.

"Berkaitan dengan kejadian ini, berkaitan dengan terorisme atau bukan tentunya diperintahkan Bapak Kapolri bahwa siang ini Kadensus berangkat ke Makassar beserta tim dan tentunya di Makassar sudah ada Korwil Densus yang ada di sana dibantu oleh serse Polda dan Poltabes Makassar untuk melakukan olah TKP," sebut Argo.

Argo juga menerangkan bahwa peristiwa ini menyebabkan 14 orang korban luka-luka.

Adapun diberitakan sebelumnya, peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar terjadi sekitar pukul 10.30 Wita.

Menurut pastor paroki Gereja Katedral Makassar, Wilhelminus Tulak, dua orang terduga pelaku sudah dicurigai oleh petugas keamanan gereja.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar, Kardinal Suharyo: Semoga Peristiwa Ini Membangun Persaudaraan...

Pelaku melakukan upaya untuk masuk ke dalam gereja dengan sepeda motor, setelah ibadah selesai.

Saat itu, umat Gereja Katedral Makassar sedang dalam proses transisi, ada yang hendak pulang usai ibadah, dan ada sebagian yang sudah datang untuk mengikuti ibadah selanjutnya pada pukul 11.00 Wita.

Namun upaya yang dilakukan pelaku dicegah seorang petugas keamanan di pintu masuk halaman gereja. Pada momen itulah bom kemudian diledakkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com