JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memastikan bahwa tidak ada laporan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksin AstraZeneca di daerah lainnya di Indonesia.
Pasalnya, Komisi Daerah (Komda) KIPI dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Utara (Sulut) memutuskan untuk menghentikan sementara vaksinasi Covid-19 AstraZeneca di daerahnya sebab terjadinya KIPI terhadap beberapa orang yang sudah divaksin.
"Tidak ada (terjadi hal serupa di daerah lain)," ujar Nadia kepada Kompas.com, Minggu (28/3/2021).
Nadia mengatakan, efek samping ringan yang muncul dalam KIPI di Sulut itu berupa demam, sakit kepala, dan menggigil.
Baca juga: Kemenkes: Seluruh Efek Samping Vaksinasi AstraZeneca di Sulut Sudah Teratasi
Namun saat ini, seluruh efek samping ringan tersebut sudah teratasi.
"Semua sudah teratasi karena semua gejala akan hilang 1-3 hari," kata Nadia.
Kendati demikian, terdapat 2-5 orang yang perlu mendapat perawatan.
Saat ini kondisi mereka yang dirawat pun sudah membaik.
"Hanya 2-5 orang yang perlu dirawat tetapi semua kondisinya sudah membaik saat ini," ujar dia.
Sebelumnya, Nadia membenarkan bahwa vaksinasi Covid-19 AstraZeneca di Sulut dihentikan sementara.
Baca juga: Vaksin AstraZeneca di Sulut Dihentikan Sementara, Kemenkes: Pelaksanaan Vaksinasi Dievaluasi
Penghentian itu dilakukan karena Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Sulut dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulut sedang melakukan evaluasi terhadap vaksinasi tersebut.
"Betul dihentikan sementara karena Komda Kipi Sulut bersama Dinkes Sulut sedang mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi termasuk adanya efek samping yang dilaporkan," kata Nadia.
Diberitakan, Dinkes Sulut mengeluarkan surat pemberitahuan tentang penghentian sementara penyuntikan vaksinasi Covid-19 jenis AstraZeneca.
Surat pemberitahuan dengan Nomor: 440/Sekr/001.VC19.E/III/2021 ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan Sulut Debie Kalalo, Sabtu (27/3/2021).
Baca juga: 1.492.002 Kasus Covid-19 di Indonesia, Pengiriman 10,3 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Ditunda
Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut Steaven Dandel menjelaskan, penghentian penyuntikan vaksin AstraZeneca hanya bersifat sementara.
"Langkah hati-hati ini harus diambil mengingat adanya angka kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) sebesar 5-10 persen dari total yang divaksin AstraZeneca," jelasnya kepada wartawan, Sabtu.
Dikatakannya, KIPI ini hadir dalam bentuk gejala demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual dan muntah.
Dalam emergency use authorization (EUA) vaksin AstraZeneca, sebenarnya telah disebutkan bahwa KIPI ini adalah efek simpang (adverse effect) dari vaksin AstraZeneca yang sifatnya sangat sering terjadi (very common artinya 1 di antara 10 suntikan) dan sering terjadi (common -1 di antara 10 sd 1 diantara 100).
"Hal ini dilakukan sebagai langkah kehati-hatian atau pencegahan (precaution)," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.