JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI-P Effendi Simbolon menilai, saat ini tidak ada suara rakyat yang keluar dari Gedung Parlemen.
Menurut dia, banyak politisi yang terpilih sebagai anggota dewan tidak bekerja layaknya politisi, melainkan layaknya seorang pencari kerja seperti pegawai negeri sipil (PNS) atau birokrat.
Padahal, ia menekankan, anggota dewan memiliki tugas penting sebagai wakil rakyat yaitu memperjuangkan aspirasi rakyat.
"Lihat saja rata-rata di Senayan itu kan, anggota DPR nya kan kayak pegawai negeri. Mana ada suara rakyat sekarang di DPR itu. Orang akhirnya kayak ngantor diabsen, pulang diabsen," kata Effendi dalam diskusi daring bertajuk "Senjakala Regenerasi Parpol" Sabtu (27/3/2021).
Ia mengingatkan agar semua anggota dewan agar tak bersikap pragmatis. Sebab, sikap tersebut, dinilainya justru akan menimbulkan persepsi bahwa anggota DPR hanyalah pencari kerja, bukan mewakili rakyat.
Baca juga: Effendi Simbolon: Saya Dukung Puan Maju Pilpres, tapi Bukan dengan Pak Naturalisasi
"Saya empat periode di DPR, ada waktunya juga mengingatkan kita semua jangan berisi semuanya Senayan itu orang-orang yang pragmatis. Akhirnya ya pencari kerja jadinya," kritik dia.
Jika hal itu terus terjadi, ia menyarankan, agar pemilu tak perlu dilanjutkan kembali.
"Kalau gitu enggak usah aja kita pemilu. Enggak usah aja ada anggota DPR. Jadi ini juga, tolong kita koreksi total juga, demokrasi apa sih kita ini," ucapnya.
Lebih jauh, Effendi mengingatkan, agar anggota dewan tak perlu khawatir dalam memperjuangkan aspirasi publik.
"Ini kan politisi ya bicaralah, anda Parlemen kok. Ya konsekuensinya dipecat partai wallahualam," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.