Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Selamat Jalan Letjen TNI Purnawirawan Rais Abin...

Kompas.com - 26/03/2021, 10:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Bayu Galih

Dalam kesempatan ini saya hendak berbagi dua lembar surat yang dikirimkan pada bulan Januari lalu yang isinya adalah pandangan khusus sebagai catatan di hari pahlawan dan buah pemikiran beliau yang pasti dibawa serta sampai akhir khayatnya.

Pandangan Rais Abin sebagai salah satu patriot bangsa yang telah turut serta berjuang memerdekaan dan membangun Republik Indonesia. Kini saat beliau telah tiada, membaca ulang uraiannya di naskah itu, terasa berdiri bulu roma disekujur tubuh saya.

Berikut ini Kutipan Lembar Pertama :

Pandangan Khusus Rais Abin:

Sebagai Veteran Kemerdekaan RI, saya akan tetap menyayangkan tindakan Orde Reformasi terhadap UUD 45 yang seolah–olah mendurhakai bapak–bapak bangsa penciptanya.

Mereka telah tidak berkesempatan untuk membela diri ataupun kata–kata yang dituangkannya dalam UUD yang kita muliakan.

Kita mengenal bapak–bapak bangsa yang telah memberikan hidupnya bagi kejayaan Bangsa.
Mereka adalah insan-insan 24 karat yang sulit dicarikan bandingannya di kalangan Orde Reformasi. Merekapun tentu memahami ketidaksempurnaan ciptaannya, karena hanya perubahanlah yang abadi.

Alangkah baiknya jika penyempurnaan dilakukan dengan beradab, tanpa merusak naskah asli yang bersama Proklamasi menjadi genderang menjayakan bangsa.

Kiranya koreksi UUD dapat dilakukan dengan menyiapkan adendum–adendum penyempurnaan yang dikaitkan dengan setiap Pasal UUD yang dianggap perlu, sehingga kemurnian UUD asli tetap terpelihara.

Kembali kepada istilah pendurhakaan, saya sangat berpegang kepada adagium bahwa setiap pendurhakaan akan membawa aib.

Aib akan menuntut kebenaran yang hakiki kepada para penanggung jawabnya. Semoga Orde Reformasi tidak menjadi Orde Deformasi.

Merdeka... Merdeka... Merdeka...

Jakarta 10 November 2020
RAIS ABIN

Berikutnya adalah dari Lembar kedua:

Surat Telegram dari Sekjen PBB.

NEW YORK (UNNY) 0417382
MAP 0 068-09 1966 PERSONAL FOR RAIS ABIN, AS YOU ARE ABOUT TO CONCLUDE YOUR SERVICE WITH THE UNITED NATIONS FOLLOWING THE COMPLETION OF THE MANDATE OF THE UNITED NATIONS EMERGENCY FORCE IN THE MIDDLE EAST, I WISH TO EXPRESS MY APPRECIATION FOR OUTSTANDING SERVICES YOU HAVE RENDERED TO THE INTERNATIONAL COMMUNITY IN THE CAUSE OF PEACE. FOR NEARLY THREE YEARS YOU HAVE SERVED AS THE COMMANDER OF THE UNITED NATIONS EMERGENCY FORCE, DURING THIS PERIOD UNEF, UNDER YOUR LEADERSHIP, HAS DISCHARGED WITH REMARKABLE SUCCESS. THE COMPLEX RESPONSIBILITIES ASSIGNED TO IT BY THE SECURITY COUNCIL. YOU HAVE PERFORMED THE TASK ENTRUSTED TO YOU, OFTEN IN DIFFICULT CIRCUMSTANCES, WITH EXEMPLARY EFFICEINCY , RESOURCEFULNESS AND DEDICATION. THE UNITED NATIONS OWES YOU A DEBT OF DEEP GRATITUDE.

AS YOU ARE ABOUT TO RETURN TO THE SERVICE OF YOUR GOVERNMENT , YOU HAVE MY BEST WISHES FOR CONTINUED SUCCESS IN YOUR FUTURE CAREER AND ACTIVITIES.
(KURT WALDHEIM, SECRETARY-GENERAL)

Selamat Jalan Letjen TNI Purn Rais Abin. Selamat Jalan Pahlawanku...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com