Ia pun menantang kubu kontra-AHY untuk membantu pengungkapan kasus Hambalang dengan menyerahkan bukti-bukti baru kepada penegak hukum.
"Jika memang tidak punya bukti apa-apa, jangan sibuk menebar fitnah dan hoaks. Sebaiknya diam saja, daripada mengotori ruang publik dengan kata-kata yang tak bermanfaat," kata dia.
Baca juga: Demokrat Sebut Marzuki Alie Bukan Siapa-Siapa Tanpa SBY
Selain itu, ia menilai langkah kubu kontra-AHY menggelar konferensi pers di Hambalang sebagai bentuk frustasi serta upaya menutupi rasa malu.
"Mereka mau mengalihkan isu dari rentetan kegagalan upaya kebohongan publik yang mereka lakukan selama dua pekan terakhir," kata Herzaky.
Rasa malu itu, kata Herzaky, disebabkan oleh tiga hal.
Pertama, kubu kontra-AHY awalnya mengaku akan segera memasukan berkas ke Kemenkumham tetapi nyatanya butuh waktu lebih dari satu minggu.
Lalu, laporan Marzuki Alie ke Bareskrim Polri ditolak, begitu pula laporan Moeldoko ke Polda Metro Jaya.
"Terakhir, gugatan Marzuki Alie dan kawan-kawan ke PN, dicabut karena ketidakyakinan mereka terhadap legal standing," kata dia.
Baca juga: AHY Digugat Eks Ketua DPC Rp 5 Miliar, Demokrat Siap Hadapi
Herzaky mengatakan, pihaknya saat ini akan fokus pada dua hal. Pertama, menunggu sikap Kemenkumham untuk menggugurkan permohonan yang diajukan kubu kontra-AHY.
Kedua, fokus pada gugatan hukum yang diajukan terhadap Jhoni Allen, Darmizal, dan nama-nama lainnya atas penggunaan atribut Demokrat dan pelaksanaan KLB yang dinilai bertentangan dengan hukum.
"Kami mengajak publik untuk tidak terpengaruh atas upaya pengalihan isu yang dilakukan para pelaku ‘Begal Politik’. Mari kita selamatkan demokrasi dari para pelaku ‘Begal Politik’ yang terus menebar fitnah dan hoaks," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.