Namun, ia enggan membeberkan lebih lanjut apakah uang itu termasuk dalam uang yang disebut-sebut untuk memenangkan Anas Urbaningrum di Kongres Partai Demokrat pada 2010.
"Yang pasti Grup Permai tidak pernah mengeluarkan uang buat mengamankan proyek Hambalang," katanya.
Baca juga: Anas: Seandainya Saya SBY, Saya Antar Ibas ke KPK
Selain itu, Ibas juga disebut-sebut mendapatkan uang sebesar 900.000 dollar AS dalam empat tahap dari PT Anugerah Nusantara, perusahaan milik Nazaruddin.
Nama Ibas tertera pada dokumen yang diduga milik Direktur Keuangan PT Anugerah, Yulianis. Dokumen yang diduga rekap data keuangan PT Anugerah itu sempat beredar di kalangan wartawan
Tudingan keterlibatannya dalam proyek Hambalang telah dibantah Ibas yang mengaku tidak mengenai Yulianis. Ia menyebut, tuduhan itu telah mencemarkan namanya dan 1.000 persen tidak benar.
Ibas juga menyatakan bahwa tuduhan-tuduhan yang selama ini dilemparkan padanya sebenarnya adalah tuduhan lama yang tidak valid.
"Saya sudah sering dituduh. Penuduhnya pun sudah tervonis dan diketahui. Uang Century, uang Hambalang, atau apa pun itu yang berhubungan dengan kasus-kasus yang selama ini beredar. Janganlah sampai hal-hal ini terus terulang. Apalagi saya tidak menerima apa pun," ujar Ibas, Sabtu (16/3/2021).
Baca juga: Di Sidang Anas, Yulianis Sebut Ibas Terima Uang dari Nazar
KPK didesak usut Ibas
Dugaan keterlibatan Ibas itu pun hingga kini belum menemukan jawaban yang sebenarnya.
Hal inilah yang dituntut oleh kubu kontra-AHY agar KPK dapat kembali mengusut kasus korupsi proyek Hambalang hingga tuntas.
"Ya Mas Ibas sendiri belum (tersentuh), enggak diapa-apain, Mas Ibas juga disebutkan saksi berapa banyak oleh para saksi, kan belum, Yulianis menyebutkan juga begitu kan ya. Yang masuk penjara kan kita tahu siapa-siapa," kata Max.
Max mengatakan, nama-nama yang terlibat dalam kasus tersebut mesti segera diproses hukum seperti nama-nama lainnya yang sudah lebih dahulu masuk penjara.
"Jangan dibiarkan orang lain menderita dan jangan biarkan orang lain berpangku tangan senang-senang, malah sebagai raja nanti di Partai Demokrat," ujar dia.
Baca juga: Sebut Nama Ibas, Kubu KLB Minta KPK Usut Tuntas Kasus Hambalang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.