JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menilai sekolah wajib menyelenggaran vaksinasi Covid-19 sebelum pembelajaran tatap muka kembali dimulai.
Hal itu, kata dia, dilakukan agar saat proses pembelajaran tatap muka kembali dimulai tidak membuat sekolah kecolongan.
"Saya kira menjadi wajib sekolah menyelenggarakan vaksinasi sebelum penyelenggaraan belajar di kelas benar-benar dilakukan," kata Jasra dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Jubir Wapres: Soal Sekolah Tatap Muka Belum Diputuskan
Jasra mengatakan, vaksinasi adalah prasyarat bagi anak-anak yang ingin menjalani sekolah tatap muka.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar vaksinasi bisa dilakukan sebelum anak-anak beraktivitas kembali di sekolah.
"Agar keinginan mulia herd immunity yang disampaikan presiden dan praktisi kesehatan dapat dipastikan berlangsung di sekolah," ujar dia.
Adapun pemerintah menargetkan opsi pembelajaran tatap muka itu dapat dibuka oleh semua sekolah di Indonesia pada tahun ajaran baru mendatang yang jatuh pada Juli 2021.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengungkapkan, Indonesia tertinggal dari negara-negara Asia Timur dan Pasifik lainnya yang telah lebih dahulu membuka pembelajaran tatap muka.
Baca juga: KPAI Minta Satgas Covid-19 Pastikan Kesiapan Sekolah jika Belajar Tatap Muka Diterapkan
"Kita lihat satu statistik yang mulai mengkhawatirkan saya, jadi semua 23 negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik, 85 persen dari semua negara tersebut sudah buka sekolahnya, kita tertinggal," kata Nadiem dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR, Kamis (18/3/2021).
Nadiem menuturkan, saat ini baru ada 15 persen sekolah di Indonesia yang telah memberlakukan pembelajaran tatap muka.
Ia membandingkan angka tersebut dengan Amerika Serikat yang memiliki kasus Covid-19 lebih parah di Indonesia, tetapi 40 persen sekolah di "Negeri Paman Sam" sudah melakukan pembelajaran tatap muka.
Diberitakan, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menanggapi pernyataan Sinovac yang menyebut vaksin mereka aman dan efektif untuk anak.
Menurut dia, Kemenkes masih menanti hasil uji klinis secara keseluruhan terhadap anak-anak sebelum memutuskan apakah akan menggunakan vaksin ini untuk vaksinasi kepada anak-anak atau tidak.
Baca juga: Sinovac Sebut Vaksinnya Aman untuk Anak, Kemenkes Tunggu Rekomendasi IDAI dan ITAGI
"Kita tunggu dulu hasil uji klinis dan kajian Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) serta rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), " ujar Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (25/3/2021).
Sebelumnya diberitakan, perusahaan farmasi asal China, Sinovac telah mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 mereka aman dan efektif untuk anak-anak usia 3-17 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.