JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit meninggal dunia pada Kamis (25/3/2021) pagi.
Ketua Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas mengenangnya sebagai sosok yang tidak mudah tergoda, tekanan dan ancaman dari penguasa.
Terutama saat di masa awal keberadaan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) tahun 1996 dan 1997.
"Saat demokrasi dipasung, pers dikungkung dan suara rakyat tak dihitung. Tokoh berintegritas ini tak beringsut oleh godaan, tekanan dan ancaman," katanya melalui keterangan tertulisnya, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Arbi Sanit, Pengamat Politik dari UI Meninggal Dunia
"Saya percaya Mas Arbi memilih masa depannya sendiri," lanjut dia.
Robikin pun berharap, agar dosa dan kesalahan Arbi bisa diampuni dan Allah SWT menerima semua kebaikan yang telah dilakukan.
Serta keluarga dan masyarakat Indonesia bisa meneruskan tindakan Arbi dalam upaya mewujudkan cita-cita para pendiri Negara Kesatuan Indonesia (NKRI).
"Selamat kembali pulang Mas Arbi. Semoga Allah SWT mengampuni segala salah-khilaf Mas Arbi," ujar dia.
Adapun Arbi meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Baca juga: Arbi Sanit: Jokowi Pilih JK, Prabowo-Hatta Pasti Kalah
Kabar duka ini dibenarkan oleh Kepala Departemen Ilmu Politik Universitas Indonesia Julian Aldrin Pasha.
"Ya benar, Bapak Arbi Sanit, dosen senior di Departemen Ilmu Politik FISIP UI telah meninggal dunia pagi ini di RSCM," kata Julian saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Julian mengatakan, Arbi meninggal dunia akibat sakit. Namun, ia tidak mengungkap secara detil penyakit yang dialami oleh Arbi.
"Beliau wafat karena sakit dan kami diberitahu beberapa hari lalu. Mungkin pihak keluarga yang bisa menjelaskan hal ini," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.