Sementara itu, dalam paparan Tjahjo, usulan formasi guru agama di sekolah negeri jumlahnya mencapai 27.303 formasi yang akan disebar ke 393 pemerintah daerah.
Rinciannya, 22.927 formasi untuk guru agama Islam, 2.727 guru agama Kristen, 1.307 guru agama Katolik, 402 guru agama Hindu, dan 39 guru agama Buddha.
Baca juga: Kemenpan RB Alokasikan 9.495 Formasi bagi Guru Madrasah
Ia mengatakan, seleksi guru agama akan dilakukan bersama dengan guru umum menggunakan sistem ujian nasional berbasis komputer Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4. Kurangi ASN yang bekerja administratif
Tjahjo mengungkapkan, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan agar formasi ASN yang pekerjaannya bersifat administratif dikurangi pada tahun anggaran 2021.
"Arahan Bapak Presiden, Pak Jokowi kepada kami, kalau bisa tahun anggaran 2021 itu diperbanyak penyuluh yang bisa lebih banyak terjun ke lapangan, terjun ke masyarakat. Mengurangi penerimaan CPNS yang hanya duduk di meja, yang kerjanya hanya kerja-kerja administrasi saja, ini akan dikurangi," kata Tjhajo.
Ia menyebut, PNS yang tergolong pelaksana administrasi tersebut merupakan yang terbanyak.
Dari 4,16 juta PNS yang ada saat ini, 39 persen di antaranya merupakan pelaksana administrasi.
"Komposisi PNS yang masih didominasi oleh pelaksana atau jabatan administrasi tersebut memang sulit diharapkan untuk mencapai tingkat daya saing yang tinggi," kata dia.
Baca juga: Minat Daftar CPNS 2021? Intip Dulu Besaran Gaji Terbaru PNS dan PPPK
Oleh karena itu, penerimaan PNS berikutnya akan memperbanyak formasi seperti guru, penyuluh, tenaga kesehatan, auditor, serta pengelola barang dan jasa.
5. Aplikasi face recognition
Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan menggunakan aplikasi face recognition untuk mencegah kecurangan dalam seleksi calon ASN sehingga diharapkan tidak ada lagi peserta seleksi yang menggunakan jasa calo atau joki.
"Untuk yang sekarang ini tidak bisa lagi karena kami sudah menggunakan face recognition. Jadi itu bisa untuk menetralkan upaya-upaya untuk menggunakan joki dalam tes CPNS," kata Kepala BKN Bima Haria Wibisana.
Baca juga: Cegah Kecurangan, BKN Akan Gunakan Face Recognition dalam Tes CPNS
Aplikasi face recognition dapat melihat dan mencocokkan wajah peserta ujian. Bima meyakini praktik kecurangan dengan menggunakan joki tidak akan terjadi.
"Kalau dulu masih mungkin calo masuk walaupun sudah diperiksa macam-macam tapi masih ada kemungkinan dikerjakan oleh calo atau joki," ujar Bima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.