JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri berbicara mengenai perbedaan antara ketahanan pangan dan kedaulatan pangan.
Menurut Megawati, yang seharusnya dipikirkan Indonesia adalah kedaulatan pangan, bukan ketahanan pangan.
"Negara kita ini kaya raya sekali. Sehingga kita jangan berpikir ketahanan pangan, tetapi kita harus berpikir kedaulatan pangan," kata Megawati dalam acara peluncuran buku berjudul "Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam", Rabu (24/3/2021) yang dipantau secara daring.
Baca juga: Wagub DKI Ajak Warga Kolaborasi Tingkatkan Ketahanan Pangan
Usai menyampaikan hal tersebut, Megawati pun menjelaskan apa perbedaan antara ketahanan pangan dan kedaulatan pangan.
Ia menilai, ketahanan pangan merupakan satu hal yang harus dipikirkan ketika negara sedang mengalami kekurangan bahan pangan.
"Kalau ketahanan pangan, makan kita kurang, maka kita impor," ujarnya.
Namun, untuk kedaulatan pangan adalah kondisi di mana segala hal yang ada di Indonesia dapat dikonsumsi dan diolah dengan semaksimal mungkin.
Oleh karena itu, menurutnya kedaulatan pangan menjadikan Indonesia mampu mengekspor hasil sumber daya alam berupa bahan makanan.
Kedaulatan pangan itulah yang menurut Mega, perlu difokuskan sebagai arah membangun bangsa dan negara.
"Saya selalu mengatakan, mengapa negara yang begini kaya raya, kenapa banyak orang yang begitu pintar, tidak menyatukan pikiran fokus dalam satu arah untuk membangun negara ini dengan kedaulatan pangan," tegasnya.
Berkaitan dengan kedaulatan pangan, dalam kesempatan tersebut, Presiden ke-5 RI ini juga mengingatkan kepada seluruh kadernya bahwa partai politik hanya sebagai alat perjuangan untuk menyejahterakan rakyat, bukan diri sendiri.
Baca juga: PDI-P Luncurkan Buku Kisah Megawati dalam Jaga Lingkungan, Hasto: Berpolitik Itu Merawat Kehidupan
Sekadar informasi, hal mengenai kedaulatan pangan disampaikan Megawati dalam acara peluncuran buku tentang dirinya merawat alam lingkungan.
Buku yang diluncurkan oleh PDI-P dengan judul "Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam" itu mengisahkan pengalaman bagaimana Megawati menjaga bumi.
Baca juga: Megawati: Jokowi Dikocok Ingin 3 Periode, yang Ngomong Itu Sebenarnya yang Mau
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menjelaskan maksud dan tujuan diluncurkannya buku ini.
Menurutnya, buku ini diluncurkan sebagai panduan seluruh kader PDI-P dalam membangun kultur partai dengan merawat sungai, membersihkan lingkungan, dan menanam lingkungan.
"Berpolitik itu merawat kehidupan, membangun peradaban. Dengan lingkungan hidup yang indah, asri, dan bersih, akan menciptakan rasa syukur. Ruang sosial menjadi nyaman. Karena itulah menanam tanaman bersifat wajib sebagai kesadaran berorganisasi partai," kata Hasto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.