Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Negara Kita Kaya, Jangan Pikir Ketahanan Pangan, tetapi Kedaulatan Pangan

Kompas.com - 24/03/2021, 18:24 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri berbicara mengenai perbedaan antara ketahanan pangan dan kedaulatan pangan.

Menurut Megawati, yang seharusnya dipikirkan Indonesia adalah kedaulatan pangan, bukan ketahanan pangan.

"Negara kita ini kaya raya sekali. Sehingga kita jangan berpikir ketahanan pangan, tetapi kita harus berpikir kedaulatan pangan," kata Megawati dalam acara peluncuran buku berjudul "Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam", Rabu (24/3/2021) yang dipantau secara daring.

Baca juga: Wagub DKI Ajak Warga Kolaborasi Tingkatkan Ketahanan Pangan

Usai menyampaikan hal tersebut, Megawati pun menjelaskan apa perbedaan antara ketahanan pangan dan kedaulatan pangan.

Ia menilai, ketahanan pangan merupakan satu hal yang harus dipikirkan ketika negara sedang mengalami kekurangan bahan pangan. 

"Kalau ketahanan pangan, makan kita kurang, maka kita impor," ujarnya.

Namun, untuk kedaulatan pangan adalah kondisi di mana segala hal yang ada di Indonesia dapat dikonsumsi dan diolah dengan semaksimal mungkin.

Oleh karena itu, menurutnya kedaulatan pangan menjadikan Indonesia mampu mengekspor hasil sumber daya alam berupa bahan makanan.

Kedaulatan pangan itulah yang menurut Mega, perlu difokuskan sebagai arah membangun bangsa dan negara.

"Saya selalu mengatakan, mengapa negara yang begini kaya raya, kenapa banyak orang yang begitu pintar, tidak menyatukan pikiran fokus dalam satu arah untuk membangun negara ini dengan kedaulatan pangan," tegasnya.

Berkaitan dengan kedaulatan pangan, dalam kesempatan tersebut, Presiden ke-5 RI ini juga mengingatkan kepada seluruh kadernya bahwa partai politik hanya sebagai alat perjuangan untuk menyejahterakan rakyat, bukan diri sendiri. 

Baca juga: PDI-P Luncurkan Buku Kisah Megawati dalam Jaga Lingkungan, Hasto: Berpolitik Itu Merawat Kehidupan

Sekadar informasi, hal mengenai kedaulatan pangan disampaikan Megawati dalam acara peluncuran buku tentang dirinya merawat alam lingkungan.

Buku yang diluncurkan oleh PDI-P dengan judul "Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam" itu mengisahkan pengalaman bagaimana Megawati menjaga bumi.

Baca juga: Megawati: Jokowi Dikocok Ingin 3 Periode, yang Ngomong Itu Sebenarnya yang Mau

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menjelaskan maksud dan tujuan diluncurkannya buku ini.

Menurutnya, buku ini diluncurkan sebagai panduan seluruh kader PDI-P dalam membangun kultur partai dengan merawat sungai, membersihkan lingkungan, dan menanam lingkungan.

"Berpolitik itu merawat kehidupan, membangun peradaban. Dengan lingkungan hidup yang indah, asri, dan bersih, akan menciptakan rasa syukur. Ruang sosial menjadi nyaman. Karena itulah menanam tanaman bersifat wajib sebagai kesadaran berorganisasi partai," kata Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com