Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Penerbangan ke Bandara Kuabang Minimal Dua Kali Sepekan

Kompas.com - 24/03/2021, 13:15 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta agar layanan penerbangan menuju Bandara Kuabang, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara tersedia minimal dua kali dalam sepekan.

Hal ini Jokowi sampaikan saat meresmikan Terminal Bandara Kuabang, Rabu (24/3/2021).

"Pagi hari ini saya perintahkan kepada Pak Menteri Perhubungan dan dirjen untuk di Airport Kuabang ini agar secepatnya diusahakan paling tidak minimal seminggu dua kali flight menuju ke sini," kata Jokowi.

Baca juga: Resmikan Terminal Bandara Kuabang, Jokowi Harap Ekonomi Halmahera Utara Meningkat

Sebagaimana laporan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, dalam sepekan Bandara Kuabang biasanya melayani dua kali penerbangan dan satu kali charter (penyewaan).

Namun, akibat pandemi, bandara hanya beroperasi ketika ada charter. Oleh karena itu, Jokowi ingin layanan diintensifkan seperti sebelum pandemi.

"Sehingga sekali lagi nanti pada keadaan normal tidak bukanya terlalu kencang, sudah ada tahapan dua kali seminggu, kemudian baru naik lagi ke keadaan normal yaitu tiga kali sehari," ujar dia. 

Jokowi pun menyambut baik keberadaan terminal penumpang Bandara Kuabang.

Ia menyebut, pembangunan terminal bandara sesuai dengan fokus pemerintah untuk membangun infrastruktur.

Baca juga: Jokowi ke Halmahera Utara, Resmikan Terminal Bandara Kuabang dan Tinjau Vaksinasi

Menurut Jokowi, membangun infrastruktur bukan hanya persoalan fisik, tetapi juga membangun peradaban.

Sebab, dengan adanya infrastruktur, masyarakat tak perlu lagi jauh berjalan kaki untuk sampai ke wilayah lain.

"Dan misalnya sekarang ada bandara artinya apa, kita disiplin harus tepat waktu karena datang ke bandara untuk terbang ke kota lain dan waktunya, jamnya sudah ditentukan, kalau tidak berarti ditinggal oleh pesawat. Itu juga membangun kedisiplinan baru, membangun peradaban," ujar dia. 

Membangun infrastruktur, kata Jokowi, juga membangun daya saing untuk berkompetisi dengan daerah atau negara lain.

Pembangunan infratruktur dilakukan demi keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia.

Jokowi menyebut, pemerintah tak ingin hanya fokus pada pembangunan di Pulau Jawa dan Sumatera saja, tetapi juga ke wilayah Indonesia timur.

Baca juga: Pekan Depan, Jokowi Dijadwalkan Meresmikan Terminal Bandara Kuabang Kao

Ia ingin pembangunan infrastruktur menyatukan antar-daerah, kabupaten/kota, provinsi, pulau, dan seluruh wilayah Tanah Air.

"Sehingga kita bersatu, dari Halmahera Utara bisa terbang ke Jakarta, bisa terbang ke Aceh, bisa terbang ke Kalimantan, juga bisa terbang ke timur ke Papua. Ini bisa menyatukan," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com