JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 25 persen responden yang merupakan warga Indonesia mengaku tak percaya bahwa vaksin Covid-19 aman bagi kesehatan. Bahkan, dari persentase tersebut, 1 persen di antaranya sangat tidak percaya pada keamanan vaksin.
Hal ini menjadi temuan riset lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis pada Selasa (23/3/2021).
"Ada 25 persen warga, ini tidak sedikit, yang tidak percaya atau sangat tidak percaya dengan keamanan vaksin," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam rilis survei daring, Selasa.
Baca juga: Kemenkes: Tidak Benar Orang Lebih Rentan Tertular Covid-19 Setelah Disuntik Vaksin
Meski demikian, jumlah yang percaya terhadap keamanan vaksin Covid-19 jauh lebih besar yakni mencapai 58 persen responden. Sementara, warga yang sangat percaya sebanyak 6 persen.
Adapun yang tidak menjawab atau mengaku tidak tahu pada keamanan vaksin sebesar 11 persen.
Deni merinci, kepercayaan terhadap keamanan vaksin Covid-19 lebih rendah di kalangan laki-laki. Sebanyak 28 persen responden laki-laki mengaku tak percaya pada keamanan vaksin, sementara perempuan yang tidak percaya sebesar 23 persen.
Dari segi umur, anak muda usia kurang dari 25 tahun menjadi kalangan yang paling banyak tidak percaya pada keamanan vaksin yakni mencapai 34 persen. Dari segi pendudikan, lulusan SLTA paling banyak tak percaya bahwa vaksin aman, jumlahnya 29 persen.
Kemudian, sebanyak 26 persen warga perdesaan mengaku tak percaya pada keamanan vaksin. Sementara, warga perkotaan yang tak percaya sebanyak 25 persen.
Baca juga: Vaksin AstraZeneca Mulai Disuntikkan, Jokowi Pastikan Halal, hingga Distribusi ke 7 Provinsi
Ditinjau dari wilayahnya, warga Pulau Sumatera paling banyak tak percaya pada keamanan vaksin, yakni mencapai 32 persen.
Deni menyebut, persepsi warga terhadap keamanan vaksin Covid-19 berdampak pada kemauannya mengikuti vaksinasi.
"Bahwa sikap terhadap vaksin ini punya hubungan dengan kecenderungan perilaku warga untuk mau divaksin dan tidak," kata dia.
Untuk diketahui, survei digelar selama 28 Februari-8 Maret 2021. Survei melibatkan 1.064 responden yang dipilih secara acak.
Survei dilakukan dengan metode wawancara dan memiliki margin of error sebesar 3,07 persen.
Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Penghentian Sementara Penelitian Vaksin Nusantara
Adapun vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021. Pada tahap pertama vaksinasi diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan.
Saat ini, vaksinasi sudah menginjak tahap kedua yang menyasar pada petugas pelayan publik dan lansia.
Ditargetkan vaksinasi dapat menjangkau 70 persen penduduk Indonesia atau sekitar 182 juta jiwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.