Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: 29 Persen Responden Tak Mau Divaksinasi Covid-19

Kompas.com - 23/03/2021, 15:10 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 29 persen warga di Indonesia mengaku tak mau melakukan vaksinasi Covid-19.

Hal ini merupakan temuan riset lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis pada Selasa (23/3/2021).

"Jika vaksin sudah tersedia, apakah warga akan melakukan vaksinasi Covid? Ternyata temuan survei ini sangat banyak warga yaitu 29 persen warga yang tidak mau divaksin," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam rilis survei yang digelar daring, Selasa.

Baca juga: Antrean Vaksinasi Covid-19 di Balai Kota Mengular, Dinkes DKI Sebut untuk Penuhi Target

Menurut survei SMRC, hanya 46 persen responden yang mantap untuk melakukan vaksinasi.

Sementara itu, 23 persen mengaku pikir-pikir dan 2 persen tidak menjawab pertanyaan ini.

"Kalau kita asumsikan pikir-pikir dulu dan tidak menjawab ini terdistribusi secara proporsional kepada dua kategori, akan atau tidak akan (melakukan vaksinasi), maka yang mengatakan akan (melakukan vaksinasi) potensinya kalau proporsional baru 61 persen," ujar Deni.

Secara demografi, yang tidak mau melakukan vaksinasi mayoritas merupakan laki-laki, yakni 33 persen. Sementara itu, warga perempuan yang enggan divaksin mencapai 26 persen.

Warga dari perdesaan yang tidak mau divaksin mencapai 30 persen, sedangkan warga perkotaan sebanyak 28 persen.

Dari segi umur, anak mudia usia kurang dari 25 tahun menjadi kelompok yang paling banyak tidak mau divaksin dengan jumlah 37 persen. Sementara itu, dari segi pendidikan, yang enggan divaksin mayoritas lulusan SD atau kurang, yakni 34 persen.

Dilihat dari wilayahnya, masyarakat luar Pulau Jawa lebih banyak yang tidak mau divaksin, yaitu 33 persen. Di Pulau Jawa, warga yang tak mau divaksin mencapai 27 persen.

Di Pulau Jawa sendiri, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penduduk terbanyak yang enggan divaksinasi. Angkanya mencapai 33 persen.

Deni mengatakan, kecenderungan untuk melakukan vaksinasi berkaitan dengan sikap warga terhadap Covid-19. Warga yang sangat takut terhadap virus lebih mantap untuk melakukan vaksinasi.

"Kemudian, warga yang yakin bahwa jumlah yang terinfeksi Covid makin banyak itu juga lebih mantap mau divaksin," ujarnya.

Deni menyebutkan, temuan tentang jumlah warga yang tidak mau divaksin ini perlu menjadi perhatian pemerintah. Sebab, pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 di Tanah Air menjangkau 71 persen penduduk.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama untuk Guru di Banyumas Ditarget Rampung Pekan Ini

"Proporsi (temuan survei) ini tentu masih kurang dari target yang dicanangkan oleh pemerintah," kata dia.

Adapun survei digelar selama 28 Februari-8 Maret 2021. Survei melibatkan 1.064 responden yang dipilih secara acak.

Survei dilakukan dengan metode wawancara dan memiliki margin of error sebesar 3,07 persen.

Untuk diketahui, vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021. Pada tahap pertama, vaksinasi diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan. Saat ini, vaksinasi sudah menginjak tahap kedua yang menyasar pada petugas pelayan publik dan lansia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com