Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2021, 13:09 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sosok calon presiden yang paling banyak dipilih anak muda berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia.

Sebanyak 15,2 persen responden yang merupakan anak muda usia 17-21 tahun itu memilih Anies.

Selain Anies, tokoh selanjutnya yang banyak dipilih yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dipilih oleh 13,7 persen responden.

Peringkat ketiga yakni Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil yang memperoleh angka 10,2 persen.

Baca juga: 17 Tokoh Dipilih Anak Muda Jadi Presiden: Anies Pertama, Ganjar Kedua, Prabowo Kelima

Ketiga nama tersebut digadang-gadang akan menjadi nama baru dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Menanggapi hasil survei tersebut, pengamat politik Pangi Syarai Chaniago menyebut bahwa politik Indonesia seringkali penuh dengan element of surprise atau kejutan.

Pangi menyebut, ketiganya bisa saja berpeluang menjadi Capres di 2024.

Namun, kalkulasi atau hitung-hitungan politik seringkali menemukan hasil justru di menit-menit akhir.

"Pada pilpres, kalkulasi jodoh menjodohkan pasangan calon itu terjadi di last minute, penuh kejutan. Dalam politik yang berbahaya itu kejutan-kejutan yang semua orang tidak memprediksi, bahwa pemilihan pasangan calon, hingga keputusan partai melakukan pengusungan dilakukan tidak jauh dari masa pemilu," ucap Pangi pada Kompas.com, Selasa (23/3/2021).

Selain itu, menurut Pangi, saat ini jumlah undicided voters atau masyarakat yang belum menentukan pilihannya masih banyak.

Sementara itu, strong voters atau pemilih kuat saat ini jumlahnya masih sedikit. Kebanyakan dari masyarakat masih ingin melakukan penilaian pada tokoh-tokoh politik yang ada.

"Undicided voters-nya masih banyak. Mereka masih belum mau terburu-buru menentukan saat ini siapa yang akan mereka pilih. Dinamikanya masih sangat mungkin berubah, apapun bisa terjadi didepan," papar dia.

Baca juga: Blusukan ke Masjid, Anies Ceritakan Asal-usul Nama Mangga Dua

Di sisi lain, hasil survei yang dirilis jauh sebelum proses pemilu dilaksanakan, menurut Pangi, tidak selalu mendapatkan respons positif dari para tokoh politik.

Sebab, dalam politik, terdapat beberapa kemungkinan bahwa tokoh-tokoh dengan elektabilitas tinggi justru dapat menghadapi hambatan dari lawan politisnya sejak saat ini.

"Banyak calon-calon tidak terlalu senang dengan hasil positif elektabilitas mereka yang diumumkan jauh sebelum pemilu terjadi. Sebab bisa saja menjadi blunder, bunuh diri, terlalu cepat dimatikan oleh lawan politiknya, ini tidak menyenangkan juga untuk mereka," kata Pangi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Para Menteri Jadi Model dan Jalan di Catwalk, Jokowi: Ya Masa Serius Terus

Para Menteri Jadi Model dan Jalan di Catwalk, Jokowi: Ya Masa Serius Terus

Nasional
Prananda Prabowo: Melalui Rakernas, PDI-P Tunjukkan Soliditas Hadapi Pemilu 2024

Prananda Prabowo: Melalui Rakernas, PDI-P Tunjukkan Soliditas Hadapi Pemilu 2024

Nasional
Soal Isu PSN yang Disusupi 'Titipan', Jokowi: Proyek yang Mana, yang Titip Siapa?

Soal Isu PSN yang Disusupi "Titipan", Jokowi: Proyek yang Mana, yang Titip Siapa?

Nasional
Ditanya soal Isu 'Reshuffle', Jokowi: Dengar dari Mana?

Ditanya soal Isu "Reshuffle", Jokowi: Dengar dari Mana?

Nasional
Mahfud: Perkuat Persatuan pada Tahun Politik, Biasanya Bibit Perpecahan Akan Muncul

Mahfud: Perkuat Persatuan pada Tahun Politik, Biasanya Bibit Perpecahan Akan Muncul

Nasional
Soal Kaesang Jadi Ketum PSI Usai 2 Hari Gabung, Grace Natalie: Buat Apa Kaderisasi Bertahun-tahun kalau Ujungnya Korupsi?

Soal Kaesang Jadi Ketum PSI Usai 2 Hari Gabung, Grace Natalie: Buat Apa Kaderisasi Bertahun-tahun kalau Ujungnya Korupsi?

Nasional
Parade Istana Berbatik, dari Gubernur hingga Dubes Negara Sahabat Jalan di Catwalk di Hadapan Jokowi

Parade Istana Berbatik, dari Gubernur hingga Dubes Negara Sahabat Jalan di Catwalk di Hadapan Jokowi

Nasional
TNI AL Punya Drone Baru untuk Pengamanan SDA Maritim Indonesia

TNI AL Punya Drone Baru untuk Pengamanan SDA Maritim Indonesia

Nasional
Istrinya Anggota KY, Hakim MK Terpilih Arsul Sani: Tak Ada Benturan Kepentingan

Istrinya Anggota KY, Hakim MK Terpilih Arsul Sani: Tak Ada Benturan Kepentingan

Nasional
24 Jam Setelah Kaesang Jadi Ketum, Grace Natalie Sebut Anggota PSI Bertambah Lebih dari 1.000

24 Jam Setelah Kaesang Jadi Ketum, Grace Natalie Sebut Anggota PSI Bertambah Lebih dari 1.000

Nasional
Cerita Megawati Tak Boleh Kuliah karena Anak Bung Karno...

Cerita Megawati Tak Boleh Kuliah karena Anak Bung Karno...

Nasional
Grace Natalie Sebut Kaesang Representasi Politikus Anak Muda

Grace Natalie Sebut Kaesang Representasi Politikus Anak Muda

Nasional
Megawati: Enggak Mungkin Orang Lain Tiba-tiba Jadi Ketum di PDI-P

Megawati: Enggak Mungkin Orang Lain Tiba-tiba Jadi Ketum di PDI-P

Nasional
Rekomendasi Rakernas IV PDI-P soal Pangan: Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati dan Kurangi Impor

Rekomendasi Rakernas IV PDI-P soal Pangan: Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati dan Kurangi Impor

Nasional
PDI-P Tutup Peluang Ganjar Jadi Cawapres pada Pemilu 2024

PDI-P Tutup Peluang Ganjar Jadi Cawapres pada Pemilu 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com