Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulangnya Tim Indonesia dari All England, BWF Minta Maaf ke Jokowi, hingga Simpati Dubes Inggris

Kompas.com - 23/03/2021, 07:59 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tim Bulu Tangkis Indonesia ibarat baru menelan pil paling pahit. Segala asa meraih gelar dalam ajang bergengsi, All England 2021 pupus ketika Otoritas Kesehatan Inggris (NHS) mengharuskan para anggota Tim Bulu Tangkis Indonesia melakukan isolasi mandiri karena satu pesawat dengan seorang pasien positif Covid-19 saat perjalanan dari Istanbul ke Birmingham.

Berbagai ungkapan kekecewaan muncul dari masyarakat hingga pemerintah tentang kejadian tersebut.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan, permasalahan ini sampai mendapat perhatian khusus Presiden Joko Widodo yang memerintahkan upaya terbaik untuk menyelesaikan persoalan itu.

Baca juga: Tim Indonesia Gagal Berlaga di All England, Dubes Inggris: Kami Sangat Sedih

Zainudin Amali meminta Badminton World Federation (BWF) untuk bersikap adil dengan Tim Bulu Tangkis Indonesia atas permasalahan tersebut.

Ia juga berupaya berkoordinasi dengan KBRI di London untuk melakukan komunikasi dengan NHS dan BWF serta meminta penjelasan tentang permasalahan yang terjadi saat itu.

Namun demikian, keputusan tim bulu tangkis untuk mundur dari ajang All England tak berubah.

Saat ini, Tim Bulu Tangkis Indonesia sedang dalam perjalanan kembali dari Inggris sejak keberangkatan pada Minggu (21/3/2021) kemarin.

Fokus capai target baru

Kepala Bidang Humas dan Media Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesai (PBSI) Broto Happy mengatakan, pihaknya tak ingin berlarut dalam kekecewaan.

Sebab, ada tiga turnamen internasional yang mesti menjadi prioritas Tim Bulu Tangkis Indonesia selanjutnya yakni menghadapi ajang India Open, Malaysia Open, dan Singapore Open.

“Kita tentu tidak ingin kejadian mengecewakan ini (All England) kembali terulang, yang lebih penting kita harus menatap ke depan,” ujar Boroto dalam konfrensi pers bertajuk Menyambut Kedatangan Tim All England, Senin (22/3/2021).

“Ke depan masih ada tiga turnamen di India, Malaysia dan Singapura. Tiga turnamen ini memberikan poin untuk kualifikasi olimpiade, dan puncaknya adalah Olimpiade Tokyo pada Juli-Agustus nanti,” kata dia.

Baca juga: Kepulangan Tim All England Indonesia, Penerbangan Alami Delay di Turki

Broto mengatakan bahwa target PBSI selanjutnya dapat meneruskan prestasi-prestasi sebelumnya, yakni menyumbangkan emas dalam olimpiade.

“Tahun ini kami berharap dukungan pemerintah dan masyarakat agar Timnas Bulu Tangkis Indonesia dapat meneruskan sejarah dengan menyumbangkan emas pada Olimpiade Tokyo mendatang,” ucap dia. 

Presiden BWF minta maaf

Sementara itu, permintaan maaf disampaikan oleh Presiden BWF Poul-Erik Hoyer terkait insiden batalnya tim bulu tangkis Indonesia berlaga di kejuaraan All England 2021.

Zainudin Amali mengatakan bahwa surat permintaan maaf dari Poul sudah diterima oleh pihak Kemenpora.

Diceritakan Amali, dalam surat tersebut Poul mengatakan bahwa dia memahami kekecewaan yang terjadi pada para atlet dan masyarakat Indonesia terkait insiden tersebut.

Baca juga: All England 2021 - Hasil Swab Negatif, Tim Indonesia Pulang Hari Ini

Poul secara khusus juga meminta maaf pada Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menpora Zainudin Amali, dan PBSI.

Atas kejadian tersebut, Amali mengatakan bahwa pihak BWF menjadi masukan-masukan terkait insiden di All England sebagai masukan pada penyelenggaraan turnamen bulu tangkis selanjutnya.

“BWF menyadari dan menyampaikan bahwa memang sekarang situasi dalam kondisi pandemic Covid-19, maka kedepan perlu lebih mempersiapkan diri dan kejadian di All England ini menjadi pelajaran sangat berharga,” tutur dia. 

Duta Besar Inggris sampaikan simpati

Melalui keterangan tertulis, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menyampaikan simpati atas insiden yang terjadi pada Tim Bulu Tangkis Indonesia.

Jenkins menyebut bisa merasakan kekecewaan para penggemar bulu tangkis Indonesia dan juga kekecewaan para atlet yang telah berjuang keras dalam mempersiapkan diri.

“Saya bisa merasakan kekecewaan para penggemar bulu tangkis di Indonesia, terutama kekecewaan para atlet yang telah bekerja keras untuk mencapai puncak prestasi mereka,” ujar dia.

Baca juga: Menpora Sebut Presiden BWF Sampaikan Permintaan Maaf Kepada Presiden Jokowi

Dia meminta semua pihak dapat meyadari bahwa tidak ada tindakan ataupun perlakuan diskriminatif yang dilakukan pada Tim Bulu Tangkis Indonesia.

Aturan tentang protokol kesehatan tersebut, menurut Jenkins, harus dipatuhi semua orang yang berkunjung ke Inggris untuk menjaga kesehatan antar pengunjung dan masyarakat di Inggris.

Insiden tersebut menurut Jenkins merupakan kecelakaan murni dan bukan kesalahan siapapun.

Sebab, tidak ada yang menyangka bahwa pesawat yang ditumpangi Tim Bulu Tangkis Indonesia dan seorang pemain Bulu Tangkis Turki ternyata membawa satu orang yang dinyatakan positif Covid-19.

“Penerbangan ini adalah sebuah pesawat kecil dengan lorong tunggal. Dalam situasi seperti ini, tindakan yang normal dilakukan adalah menyatakan seluruh penumpang yang ada di dalamnya telah terpapar Covid-19,” kata Jenkins.

Artinya, semua orang di pesawat harus melakukan isolasi mandiri untuk melindungi kesehatan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com