Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/03/2021, 15:38 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDI-P Arif Wibowo mengaku, menggaet dukungan kelompok milenial pada pilkada serentak maupun Pemilu 2024 akan menjadi pekerjaan rumah partainya. 

"Soal pemilih muda dan atau pemilih milenial, kami sadari merupakan pekerjaan rumah (PR) politik bagi PDI Perjuangan dalam memenangkan Pemilu 2024, baik untuk Pilpres maupun Pileg dan bahkan Pilkada," kata Arif saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/3/2021).

Arif mengungkapkan hal itu menanggapi hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia tentang calon presiden (capres) dan partai politik.

Dalam survei tersebut menunjukkan, PDI-P berada di posisi kedua di bawah Gerindra sebagai partai politik pilihan anak muda. PDI-P meraih suara sebanyak 14,2 persen dari anak muda, sedangkan Gerindra 16 persen.

Selain itu, hasil survei juga menunjukkan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI-P, berada di urutan kedua sebagai calon presiden (capres) 2024 pilihan anak muda.

Baca juga: 17 Tokoh Dipilih Anak Muda Jadi Presiden: Anies Pertama, Ganjar Kedua, Prabowo Kelima

Sementara, untuk urutan pertama diduduki oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang merupakan kader Partai Gerindra.

Saat ditanya tentang hasil survei capres tersebut, Arif mengaku tak bisa menjawab lantaran menurutnya, soal capres adalah wewenang dari Ketua Umum PDI-P yakni Megawati Soekarnoputri.

Kendati demikian, ia membeberkan bahwa saat ini partainya sedang fokus untuk menguatkan konsolidasi.

"Soal capres adalah wewenang Ketua Umum. PDI Perjuangan sedang menguatkan konsolidasi, memantabkan struktur serta mendorong seluruh kader untuk kerja keras. Terutama dan utama mengorganisir akar rumput," jelasnya.

Ia menambahkan, hingga kini PDI-P belum menentukan siapa capres yang akan diusung dari internal.

Oleh karena itu, Arif mengatakan bahwa hasil survei indikator politik tentang capres pilihan anak muda, tidak berhubungan dengan keputusan siapa yang akan dicalonkan dari partainya.

Baca juga: Survei Indikator: 16 Persen Anak Muda Pilih Gerindra, 14,2 Persen PDI-P, 42 Persen Belum Tahu

"PDI Perjuangan belum memutuskan capres dari internal. Dengan demikian tidak ada hubungannya dengan hasil survei atas sosok tertentu sekalipun itu kader PDI Perjuangan," tutur dia.

Namun, ia tak menampik apabila PDI-P juga tengah menaruh fokus pada masyarakat muda dalam strategi pemenangan pemilu.

Bahkan, ia menilai fokus terhadap pemilih muda menjadi sangat penting dan mendesak dilakukan oleh partainya.

"Bagi PDI Perjuangan, concern partai terhadap kaum muda berikut kerja pengorganisirannya menjadi salah satu ikhtiar penting, perlu dan mendesak," ungkap Arif.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com