Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas AHY di Bawah Anies hingga Prabowo, Demokrat Optimistis Kejar Ketertinggalan

Kompas.com - 22/03/2021, 12:52 WIB
Ardito Ramadhan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani meyakini, elektabilitas ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meningkat jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal ini disampaikan Kamhar terkait hasil survei Indikator yang menunjukkan tingkat keterpilihan AHY di kalangan anak muda saat ini hanya 4,1 persen.

"Dari waktu yang tersedia, kami tetap optimistis masih terbuka jalan untuk meningkatkan dan mengejar ketertinggalan elektoral Mas Ketum AHY terhadap kompetitor lainnya," kata Kamhar saat dihubungi, Senin (22/3/2021).

Baca juga: Survei Indikator: Anies Baswedan Paling Banyak Dipilih Anak Muda untuk Jadi Presiden

Kamhar mengatakan, Partai Demokrat akan memastikan kader utamanya menjadi kontestan pada Pilpres 2024 mendatang.

"Tentu kami juga mengharapkan adanya limpahan efek ekor jas (coattail effect) bagi Partai Demokrat," ujar Kamhar.

Kendati demikian, ia menyadari bahwa Demokrat tak bisa mengusung calon sendiri dan harus membangun koalisi untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden-wakil presiden.

Oleh sebab itu, kata Kamhar, Partai Demokrat akan membuka pintu koalisi untuk memutuskan siapa yang akan diusung menjadi calon presiden-wakil presiden.

"Tentunya semua pihak akan menghitung berdasarkan kepentingan strategisnya masing-masing," kata dia.

Baca juga: Survei Sebut Anies Paling Dipilih Anak Muda untuk Jadi Presiden, PKS: Bravo, Mas Anies!

Ia menambahkan, hasil survei Indikator akan menjadi referensi dan rujukan dalam merumuskan agenda strategis dan langkah-langkah operasional Partai Demokrat.

Adapun, survei Indikator menunjukkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat perolehan angka tertinggi soal tokoh yang dipilih anak muda untuk menjadi presiden.

"Secara umum tidak ada nama yang dominan, tetapi di antara 17 nama yang paling tinggi secara absolut itu Anies Baswedan di angka 15,2 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei secara daring, Minggu (21/3/2021).

Baca juga: Anies hingga Prabowo Masuk Survei Capres, Golkar Tetap Komitmen Dukung Airlangga

Setelah Anies, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mendapat perolehan angka tinggi mencapai 13,7 persen. Menyusul di posisi ketiga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 10,2 persen.

Selanjutnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menempati peringkat keempat dengan 9,8 persen.

Di posisi kelima yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan 9,5 persen, sementara AHY duduk di posisi keenam dengan 4,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com