Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Indonesia Didepak dari All England, Komisi X Minta Kemenpora dan PBSI Evaluasi

Kompas.com - 19/03/2021, 13:39 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih menilai, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) perlu evaluasi diri terkait didepaknya Indonesia dari ajang All England 2021.

Evaluasi tersebut, kata dia, mengenai persyaratan terkait perhelatan kejuaraan di masa pandemi Covid-19.

"Persiapan matang tidak hanya soal bagaimana performa para atlet dan ofisial menghadapi pertandingan, yang tak kalah penting adalah apakah sudah memperhitungkan pula persyaratan lain terkait perhelatan kejuaraan di masa pandemi," kata Fikri dalam keterangan tertulis, Jumat (19/3/2021).

Baca juga: Dipaksa Mundur dari All England, Tim Bulu Tangkis Indonesia Berharap Masih Bisa Jalani Tes PCR

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mempertanyakan jadwal keberangkatan tim yang dinilai terlalu singkat dengan jadwal kick-off.

Padahal, ofisial Indonesia dibayangi peraturan negara tujuan yakni Inggris di masa pandemi Covid-19 terkait wajib karantina.

"Ini jadi poin evaluasi kepada Kemenpora dan PBSI. Seharusnya tim yang dikirim memperhitungkan waktu tenggang atau tunggu saat kedatangan di negara tujuan, terutama yang mewajibkan karantina kesehatan," ucap dia.

Fikri menjabarkan alasan mengapa dirinya menilai jadwal keberangkatan tim Indonesia terlalu singkat untuk hadir di All England 2021.

Baca juga: Soal Polemik All England, Wakil Ketua DPR Minta Pemerintah Lakukan Komunikasi Diplomatik dengan Inggris

Pertama, diketahuinya, perhelatan All England 2021 digelar mulai Rabu (17/3/2021), sedangkan tim bulu tangkis Indonesia baru bertolak dari Jakarta pada Jumat (12/3/2021) dan tiba pada Sabtu (14/3/2021) di Birmingham, Inggris.

"Hal ini dinilai terlalu berisiko, karena ada peraturan yang mewajibkan warga negara asing yang berkunjung ke Inggris atau United Kingdom, untuk karantina selama 10 hari bila diketahui ada yang terpapar Covid-19," ucapnya.

Ia menambahkan, dalam masa pandemi, setiap negara punya kebijakan berbeda terkait pelaksanaan karantina warga asing yang berkunjung.

Untuk itu, Fikri berpandangan bahwa sudah seharusnya ofisial Indonesia apapun jenis olahraganya mempersiapkan secara matang terkait prosedur karantina jika ada yang terpapar.

Baca juga: Soal Tim Bulu Tangkis Indonesia di All England, Dubes Inggris Koordinasi dengan Otoritas Setempat

Lebih lanjut, Fikri mengusulkan tim kontingen Indonesia didampingi oleh diplomat yang mumpuni dalam melindungi hak-hak atlet dan ofisial yang bertanding mewakil Indonesia.

"Sehingga ketika ada dugaan diskriminasi atau ketidakadilan dalam proses kejuaraan internasional seperti di All England, langsung bertindak saat itu juga," tutur Fikri.

Meski demikian, kata dia, seluruh kontingen bulu tangkis Indonesia sudah dipastikan bebas dari Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR yang disyaratkan panitia begitu tim tiba di Birmingham.

Bahkan, tambah Fikri, tim Indonesia juga sudah mengikuti pertandingan sejak Rabu (17/3/2021).

Menurut dia, hal tersebut menimbulkan penilaian di publik bahwa alasan panitia mendepak Indonesia dari All England sangat tidak logis.

"Dari kronologi kejadian, kita dapat melihat dengan jelas. Sebenarnya alasan panitia mendepak Indonesia dari kejuaraan All England sangat tidak logis. Karena seluruh tim Indonesia terbukti bebas Covid-19," kata Fikri.

Alasan itu, menurut dia, menimbulkan pula dugaan diskriminatif karena hanya tim Indonesia yang didepak dari kejuaraan.

"Padahal kalau mau adil, seluruh ajang All England sudah terpapar. Karena tampilnya pemain Indonesia yang mestinya dikarantina," ujarnya.

Fikri pun meminta otorita diplomatik Indonesia di Inggris bersama PBSI untuk mendampingi ofisial.

Pihak-pihak tersebut, nilai dia, tetap berkewajiban mengusut adanya potensi diskriminasi terhadap timnas bulu tangkis Indonesia di All England 2021.

"Seluruh rakyat Indonesia kecewa dengan perlakuan panitia All England dan otoritas Inggris. Ini harus disampaikan ke dunia, agar tidak terulang di kemudian hari," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com