Edhi lantas berterus terang bahwa ia kehabisan uang untuk memasang Patung Dirgantara. Utangnya pun belum terbayar dan rumahnya disegel.
Saat mendengar cerita Edhi, Soekarno memutuskan untuk menjual mobilnya. Uang hasil penjualan mobil sebesar Rp 1.750.000 diserahkan kepada Edhi untuk merampungkan pemasangan Patung Dirgantara.
Kondisi Soekarno pada tahun 1970 itu sudah kurang sehat. Pada Mei 1970, Edhi mendapat kabar Soekarno akan meninjau pemasangan patung untuk ketiga kalinya. Namun, hal itu batal karena kondisi kesehatan Soekarno terus menurun.
Soekarno tidak pernah melihat hasil akhir Patung Dirgantara yang dikerjakan Edhi. Pada 21 Juni 1970, saat Edhi masih bekerja di puncak Patung Dirgantara, ia melihat iring-iringan mobil jenazah melintas di bawah.
Baca juga: Sebelum Panjat Patung Pancoran, Aktivis Greenpeace Sempatkan Latihan Fisik
Iring-iringan itu rupanya membawa jenazah Soekarno dari Wisma Yaso menuju Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma yang akan diberangkatkan menuju Blitar.
Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Nursita Sari | Editor: Egidius Patnistik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.