Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Luncurkan Buku “Negara dan Politik Kesejahteraan”, Gus AMI Sebut Indonesia Butuh Reorientasi Arah Politik

Kompas.com - 18/03/2021, 13:33 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI menilai, saat ini Indonesia perlu melakukan reorientasi arah politik.

Reorientasi itu, kata dia, merupakan langkah fundamental dan strategis yang harus dilakukan negara agar tidak jatuh dalam krisis yang lebih dalam.

Negara harus hadir di tengah masyarakat dan memastikan mereka tidak merasa sendirian,” kata Gus AMI dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (18/3/2021).

Kehadiran negara sangat penting mengingat banyaknya masalah kebangsaan yang tengah dihadapi Indonesia, seperti kemiskinan, ketimpangan, pengangguran, pendidikan, intoleransi, konflik sumber daya alam (SDA), dan lainnya.

Baca juga: Gus AMI Ingin PMII Jadi Garda Terdepan Dalam Bentengi Kebhinekaan

“Pandemi Covid-19 memperparah kondisi-kondisi ini dan nyaris meruntuhkan seluruh sendi perekonomian. Sekitar 3-4 juta orang kehilangan pekerjaan, kemiskinan mencapai angka 27,5 juta, dan pengangguran 9,7 juta,” paparnya.

Hal tersebut disampaikan Gus AMI dalam acara peluncuran buku terbarunya yang berjudul “Negara dan Politik Kesejahteraan”, Kamis.

Selain Gus AMI, peluncuran buku itu dihadiri Wakil Ketua DPR Aziz Syamsudin, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan (MPR) Jazilul Fawaid, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, serta sejumlah anggota DPR.

Tidak ketinggalan, acara tersebut turut dihadiri cendekiawan pemikir kenegaraan Yudi Latif, Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria, serta dimoderatori Presenter Kompas TV Niluh Puspa.

Baca juga: Kunjungi Sayyid Seif Alwi, Gus AMI: Agama Tak Boleh Dipisahkan dari Negara

Dalam buku tersebut, Gus AMI menjelaskan bahwa posisi dan esensi politik kesejahteraan harus berdiri di atas landasan etis seluruh produk negara.

Politik itu merupakan instrumen kekuasaan yang menentukan pengelolaan dan redistribusi sumber daya.

“Arah politik kesejahteraan terletak pada komitmen negara dalam memberikan perluasan akses, kapabilitas, serta peluang kepada seluruh warga negara dalam meningkatkan taraf hidup serta pengaturan institusional yang dapat menjamin terciptanya kesejahteraan,” jelas Gus AMI.

Selain itu, lanjut dia, politik kesejahteraan juga harus bisa menjadi landasan atau pijakan yang kokoh dalam menopang serta membingkai seluruh kebijakan negara.

Baca juga: Kunjungi Banten, Gus AMI Singgung Masalah Pendidikan di Ponpes

Untuk itu, negara harus bisa memproduksi kebijakan-kebijakan yang bersinggungan langsung dengan kondisi riil masyarakat.

Salah satu contoh yang bisa diterapkan pemerintah untuk mencapai keberhasilan penerapan politik tersebut adalah dengan melakukan kebijakan pembangunan yang didasarkan pada tiga aspek penting.

Aspek pertama, seperti dijelaskan dalam buku Gus AMI, adalah pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang adil dan berkelanjutan.

Sedangkan aspek kedua berkaitan dengan ekonomi kerakyatan yang harus dijadikan sebagai poros pertumbuhan negara.

“Aspek ketiga adalah pengintensifan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengelola usaha-usaha produktif yang menguasai hajat hidup banyak orang,” sebutnya.

Baca juga: Masyarakat Adat Kerap Terpinggirkan, Gus AMI Soroti Kebijakan Investasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com