Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI Sebut GeNose Belum Jadi Metode Pemeriksaan Utama Penyebaran Virus Covid-19

Kompas.com - 18/03/2021, 08:46 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Pedoman dan Protokol Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Eka Ginanjar mengatakan, tes GeNose belum menjadi metode pemeriksaan utama penyebaran virus Covid-19 di masyarakat.

Hal itu disampaikan Eka menanggapi pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang mengatakan bahwa tes GeNose akan diterapkan di tempat-tempat transportasi umum seperti terminal, stasiun, pelabuhan dan bandara.

Eka menilai penggunaan GeNose akan berjalan kurang optimal pada masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.

“Penggunaan GeNose belum cukup (optimal), apalagi pelaksanaannya di tengah kepadatan arus mudik,” katanya pada Kompas.com, Kamis (18/3/2021).

Baca juga: Bertambah, Layanan GeNose C19 Kini Tersedia di 14 Stasiun, Ini Daftarnya

Eka menambahkan, metode GeNose saat ini juga belum menjadi metode pemeriksaan utama untuk menentukan seseorang terjangkit Covid-19 atau tidak.

“Biar bagaimana pun GeNose belum menjadi pemeriksaan utama untuk menentukan seseorang terjangkit Covid-19 atau tidak. Tetap pelaksanaan 3M atau 5M ketat harus dilaksanakan,” lanjut Eka.

Jika tetap tidak melarang masyarakat untuk menjalankan mudik, sambung Eka, maka pemerintah harus mempertimbangkan data real perkembangan kasus Covid-19, pelaksanaan vaksinasi dan wilayah-wilayah dengan kasus penyebaran Covid-19 yang tinggi.

“Yang harus dipersiapkan pemerintah adalah betul-betul mempertimbangkan data real perkembangan kasus, pelaksanaan vaksinasi dan juga zonasi area-area yang aman dan mana yang masih rawan (penyebaran Covid-19),” tuturnya.

Baca juga: Pemerintah Akan Sediakan GeNose C19 di Gedung Bioskop

Eka berharap, jika pemerintah tetap dengan kebijakannya, masyarakat lebih baik tidak melakukan perjalanan mudik untuk mengurangi jumlah sebaran kasus Covid-19.

Apalagi saat ini, lanjut Eka, virus Corona varian baru juga sudah ditemukan di Indonesia.

Strain virus baru ini dikatakan lebih cepat menyebar dan dapat meningkatkan risiko kematian.

“Sebaiknya dirumah saja jangan mudik dulu kali ini. Bela memang harus mudik maka protokol kesehatan dijalankan. 3M atau 5M tidak boleh kendor, terutama menggunakan masker kemana pun kita berada dan selalu cuci tangan,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com