JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 17 Pekerja Migran Indonesia (PMI) diamankan personel TNI yang tergabung di Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas, Selasa (16/03/2021).
Mereka diamankan melintasi batas negara secara ilegal melalui jalur non-prosedural di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
"Ke-17 PMI yang bekerja di Malaysia dan akan kembali ke Indonesia melewati jalur tidak resmi tersebut berasal dari berbagai Provinsi seperti Jateng, Jatim, Kalbar dan NTB," ujar Komandan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas, Letkol Alim Mustofa dalam keterangan tertulis Puspen Mabes TNI, Rabu (17/3/2021).
Baca juga: KJRI Minta Imigrasi Malaysia Hentikan Sementara Deportasi Pekerja Migran
Selanjutnya, Satgas Yonif 642/Kapuas menyerahkan 17 PMI tersebut ke pihak Imigrasi PLBN Aruk untuk proses lebih lanjut.
Selain itu, mereka juga menjalani karantina untuk pengecekan protokol kesehatan terkait penanganan penyebaran Covid-19, termasuk rapid test.
Mustofa mengatakan, jalur-jalur ilegal kerap dilalui pelintas batas ilegal tanpa melalui prosedur keimigrasian yang benar.
Sehingga, hal itu perlu pengamanan yang ketat guna mencegah penyelundupan melalui jalur-jalur tersebut.
Baca juga: 160 Pekerja Migran Ilegal yang Dipulangkan Taiwan Tiba di Bandara Soekarno-Hatta
"Di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia sektor barat ini tingkat kerawanan pelintas batas ilegal, penyelundupan barang serta kegiatan-kegiatan ilegal lainnya masih tinggi," katanya.
Dansatgas menambahkan, dari tingkat kerawanan terkait kegiatan penyelundupan yang cukup tinggi tersebut, maka diberlakukan pengawasan yang ketat dengan melaksanakan patroli setiap hari guna mencegah segala bentuk kegiatan ilegal.
Sementara itu, Komandan Pos Sajingan, Lettu Inf Anshari menegaskan, 17 PMI ilegal diamankan di jalur ilegal karena tidak memiliki identitas atau dokumen yang lengkap ketika diperiksa.
"Selanjutnya kita amankan ketujuh belas PMI ilegal tersebut untuk pemeriksaan lebih lanjut," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.