"Kita harapkan ini menjadi kawasan hijau, zona hijau, yang nantinya bisa kita buka penuh untuk turis," ujar Jokowi.
"Kita harapkan dengan kita fokus di tiga zona ini kebangkitan sektor pariwisata di Provinsi Bali akan dimulai dan akan kita evaluasi setiap minggu bagaimana perkembangan yang ada di kawasan-kawasan ini dan pada umumnya di Provinsi Bali," sambung dia.
Sinyal buka perekonomian dari pariwisata Bali
Tak hanya itu, Jokowi juga berharap vaksinasi Covid-19 segera pulihkan sektor pariwisata di Bali.
Ia berharap, vaksinasi massal yang diperuntukkan bagi para pelaku industri pariwisata, pimpinan umat beragama, perwakilan budayawan, perwakilan pemuda, hingga masyarakat setempat itu mampu membuka satu per satu perekonomian khususnya sektor pariwisata.
"Apabila nanti sudah kelihatan penyebaran Covid-nya landai, menurun, kemudian hilang, dengan tahapan-tahapan yang nanti didesain baik dari provinsi, kabupaten, dan kota maupun nanti dari pusat, kita akan memulai satu per satu pembukaan di ekonomi khususnya sektor pariwisata di provinsi Bali agar kembali pada posisi normal," kata Jokowi.
Baca juga: Ahli Sebut Vaksinasi di Indonesia Belum Cukup untuk Bolehkan Masyarakat Mudik
Kendati demikian, Jokowi tak menampik bahwa saat ini masih dibutuhkan sejumlah tahapan untuk mencapai situasi normal.
Selain vaksinasi, protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 juga tetap harus diterapkan.
Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat meski vaksinasi sudah dimulai, harus tetap mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Kita harapkan semuanya tetap masih pada posisi waspada," ujarnya.
Pemerintah diminta perketat akses pintu masuk
Atas sinyal kebijakan itu, muncul tanggapan dari sejumlah pihak.
Salah satunya datang dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan B Najamudin yang meminta semua akses pintu masuk perbatasan wilayah dijaga ketat dengan protokol kesehatan.
"Jadi pemerintah harus menyiapkan posko-posko di seluruh bandara, pelabuhan, serta jalan-jalan di titik masuk arus mudik," kata Sultan dalam keterangan tertulis, Selasa.
Baca juga: Sejumlah Warga Putuskan Tak Mudik di Masa Pandemi Covid-19
Lanjutnya, di posko-posko tersebut juga harus ada alat tes untuk pencegahan dan sarana evakuasi ke rumah sakit daerah yang khusus menangani Covid-19.
Sebab, menurutnya musim mudik kali ini bukan kemacetanlah yang menjadi tantangan, tetapi bagaimana menjaga agar laju pertumbuhan Covid-19 tetap bisa ditekan di tengah hiruk pikuk keramaian hari raya.
"Ya, pemerintah harus bekerja keras dan ekstra prima. Tantangan lebaran kali ini bukan hanya kemacetan arus mudik. Pertanyaannya, apakah pemerintah sudah mempersiapkan teknis secara detail untuk persoalan ini," tuturnya.
Prediksi lonjakan kasus
Selain meminta pemerintah perketat perbatasan wilayah, Sultan juga mengingatkan pemerintah akan adanya lonjakan kasus Covid-19 ketika mudik Lebaran diizinkan.
Namun, ia mengatakan bahwa prediksi tersebut bisa terjadi apabila pemerintah tak mempersiapkan teknis yang matang untuk Mudik Lebaran 2021.
Baca juga: Jika Pandemi Kian Terkendali, Jokowi Isyaratkan Pariwisata Bali Kembali Dibuka Juli 2021