Itu sebabnya maka perebutan kekuasaan terutama yang terjadi dalam proses pengembangan partai politik salah satunya adalah terkurungnya visi mereka dalam mencapai target pada rentang waktu lima tahun saja.
Dampak negatif dari pemikiran yang sudah terlanjur dipasung dalam bingkai lima tahunan adalah hampir semua sendi kehidupan menjadi tersandera dengan pemikiran jangka pendek ini.
Selama lebih dari 30 tahun dalam mengikuti pokja (kelompok kerja), seminar, FGD, lokakarya, dan lain sebagainya dengan para profesional yang membahas terutama sekali tentang masalah masalah pertahanan keamanan dan penerbangan maka selalu saja sampai kepada satu kesimpulan yang sangat menonjol, yaitu kita tidak atau belum memiliki perencanaan jangka panjang yang dapat atau harus menjadi pedoman kerja.
Baca juga: Politikus Nasdem Minta Moeldoko Mundur dari KSP agar Presiden Tak Terseret Isu KLB Demokrat
Kita tidak atau belum memiliki “long term strategic planning” yang seyogyanya menjadi panduan atau rujukan kerja dalam menuju cita cita bangsa. Perencanaan strategis telah masuk dalam kotak lima tahunan atau maksimal 10 tahunan dan kemudian berubah drastis pada periode lima tahun berikutnya.
Para profesional sejati mengakui bahwa ini adalah salah satu yang menjadi kelemahan kita.
Kelemahan dalam perencanaan strategis jangka panjang sangat melekat dengan aktivitas penelitian dan pengembangan yang merupakan kebutuhan mendasar dalam pola penyusunan sebuah rencana strategis.
Salah satu indikatornya adalah perkembangan dari industri pertahanan kita terutama industri penerbangan dalam hal ini atau khususnya Aircraft Manifacturers.
Industri yang memerlukan perencanaan strategis jangka panjang serta menuntut keberlanjutan yang konsisten dan konsekuen. Industri yang tidak bisa bergerak dalam kerangka bingkai waktu yang hanya lima atau 10 tahun.
Baca juga: Fraksi Partai Demokrat Bacakan Ikrar Setia Terhadap Kepemimpinan AHY
Itu sebabnya industri ini tidak pernah bisa maju. Indikator lainnya adalah tentu saja rangkaian dinamika perpecahan partai partai politik yang telah menjadi ritual berulang dari waktu ke waktu.
Samuel P Huntington mengatakan bahwa: "In our society, the businessman may command more income, the politician may command more power, but the professional man command more respect".
Namun tentu saja ada catatan penting disini yaitu para profesional dalam arti yang terjaga moral credibility-nya.
Kembali kepada polemik Partai Demokrat, pasti akan sulit menjawab siapa yang salah dan siapa yang benar, karena dalam politik sepertinya semua bisa menjadi benar dan semua juga bisa menjadi salah, tergantung dari mana melihat kepentingannya.
Guyonnya adalah: Politic is like playing golf, they have a lot of power with no direction.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.