Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Baru Tahu Vaksin Astrazeneca Kedaluwarsa Akhir Mei 2021

Kompas.com - 15/03/2021, 19:35 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku, baru mengetahui bila vaksin Covid-19 AstraZeneca yang baru saja tiba di Indonesia akan kedaluwarsa pada Mei 2021.

Padahal, ada 1.113.600 dosis vaksin yang didapatkan Indonesia melalui skema kerja sama multilateral dengan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility, pada 8 Maret lalu.

"Sebenernya AstraZeneca karena sudah datang biasanya ada 6 bulan sampai satu tahun, kita baru tahu ini expired date akhir Mei. Padahal dia suntikannya bedanya 9 sampai 12 minggu dan sampai sekarang juga masih menunggu lot rilis dari BPOM," kata Budi dalam rapat Kerja Komisi IX DPR yang ditayangkan kanal YouTube DPR, Senin (15/3/2021).

Pernyataan Budi pun diinterupsi oleh anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI-P Rahmad Handoyo. Ia mempertanyakan solusi yang akan dilakukan Kemenkes mengingat penggunaan vaksin AstraZeneca ditunda sementara waktu.

"Potensi kedaluwarsa sangat tinggi. Solusinya seperti apa?," tanya Rahmad.

Baca juga: Kemenkes Sebut Masa Edar Vaksin Sinovac Produksi Bio Farma 6 Bulan

Menurut Budi, vakin AstraZeneca yang telah didatangkan ke Indonesia akan digunakan sebagai vaksinasi tahap pertama.

"Rencana kami yang 1,1 juta ini (dosis vaksin AstraZeneca) akan kita gunakan sebagai vaksinasi pertama karena berikutnya akan datang lagi sekitar 3 juta tanggal 22 Maret dan 7 juta di tanggal 22 April," ujarnya.

Awalnya, Menkes Budi Gunadi menambahkan, penggunaan vaksin Covid-19 asal AstraZeneca ditunda sementara di Indonesia.

Budi mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil penelitian dari organisasi kesehatan dunia (WHO) terkait efek samping dari vaksin AstraZeneca tersebut.

"Sampai saat ini berita yang kami terima dari WHO mereka masih meneliti, kita juga terima dari MHRA itu BPOMnya UK, dan EMA itu European Medical Authority, mereka sekarang belum mengkonfirmasi apakah ini ada korelasinya karena vaksin atau tidak," kata Budi

Budi mengatakan, informasi yang diterimanya sejauh ini bahwa pembekuan darah tidak disebabkan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Namun, Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunda sementara penggunaannya.

Baca juga: Menkes: RI Tunda Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

"Untuk konservativismenya, BPOM menunda dulu implementasi AstraZenca sambil menunggi konfirmasi dari WHO. Mudah-mudahan dalam waktu singkat dapat keluar, karena memang betul yang AstraZenca ini ada expired period di akhir Mei," ujar dia.

Lebih lanjut, Kemenkes juga tengah menunggu fatwa halal vaksin Covid-19 AstraZeneca dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sebagaimana diketahui, sebanyak 1.113.600 dosis vaksin AstraZeneca tiba di Indonesia pada Senin (8/3/2021).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, jumlah 1.113.600 vaksin ini adalah bagian awal dari batch pertama, pemberian vaksin melalui jalur multilateral.

Dalam batch pertama Indonesia yang akan berlangsung hingga Mei 2021, akan memperoleh total 11.748.000 vaksin jadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com