Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaker: 29,12 Juta Penduduk Usia Kerja Terdampak Pandemi

Kompas.com - 15/03/2021, 16:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat 29,12 juta penduduk usia kerja yang terdampak pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikannya dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Senin (15/3/2021) yang salah satunya membahas evaluasi satu tahun penanggulangan pandemi.

"Kalau dirinci, pengangguran karena Covid-19 sebesar 2,56 juta orang. Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 sebesar 0,76 juta orang. Sementara tidak bekerja karena Covid-19 sebesar 1,77 juta orang, dan yang bekerja dengan mengalami pengurangan jam kerja sebanyak 24,03 juta orang," kata Ida dalam rapat yang dipantau secara daring.

Baca juga: Menaker Ida Fauziyah Tak Ingin BLK Lahirkan Pengangguran Baru

Ia melanjutkan, dari total penduduk usia kerja sebanyak 203,97 juta orang, 14,28 persennya terdampak pandemi.

Kendati demikian, pihaknya mengaku sudah mengeluarkan kebijakan untuk mitigasi dampak pandemi Covid-19.

Pertama, Kemenaker mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 49 tahun 2020 tentang Penyesuaian Iuran Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Selama Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019.

"Kemudian Peraturan Menteri nomor 10 tahun 2020 tentang Penyesuaian Jangka Waktu Manfaat Perlindungan Jaminan Sosial Sebelum Bekerja Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia Selama Bencana Nonalam Penyebaran Covid-19," ujarnya.

Selanjutnya, Kemenaker juga telah mengeluarkan Keputusan Menteri Nomor 312 tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Keberlangsungan Usaha Dalam Menghadapi Pandemi Penyakit.

Lebih lanjut, Ida mengklaim bahwa sejumlah program pemulihan ekonomi nasional (PEN) di klaster ketenagakerjaan yang telah dilakukan mampu melindungi lebih dari jumlah tenaga kerja yang terdampak pandemi.

"Upaya pemerintah dalam memitigasi dampak pandemi Covid-19 di sektor ketenagakerjaan, baik yang ada di program Kemenaker, maupun dukungan dari PEN telah menyasar pada 34,6 juta orang. Capaian ini sudah melebihi penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 yaitu sebanyak 29,12 juta orang," klaim Ida.

Baca juga: Menaker: Aplaus untuk Perusahaan yang Masih Mempekerjakan Pekerjanya

Diberitakan Kompas.com, 17 Februari 2021, Ida Fauziyah membeberkan bagaimana Kemenaker memiliki cara untuk mengurangi angka pengangguran, salah satunya dengan melakukan kegiatan perluasan kesempatan kerja.

"Hal ini dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang misalnya padat karya, melakukan peningkatan infrastruktur, melakukan kegiatan PKM (pelatihan kepada masyarakat), kemudian TTG (teknologi tepat guna) dan kegiatan lain yang sifatnya perluasan kesempatan kerja," ujar Ida di Jakarta, Rabu (17/2/2021).

Di sisi lain, lanjutnya, Kemenaker juga mendorong tenaga kerja untuk bisa menjadi wirausahawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com