Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Sejumlah Organisasi Sayap Demokrat Gelar Mimbar, Tolak KLB Deli Serdang

Kompas.com - 13/03/2021, 11:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah organisasi sayap (orsap) Partai Demokrat dan organisasi masyarakat (ormas) menggelar kegiatan Mimbar Demokrasi di Taman Politik DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (12/3/2021).

Mimbar itu digelar dalam rangka menolak pelaksanaan dan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.

Ketua Dewan Pembina DPP Komite Nasional Partai Demokrat (KNPD) Ardy Mbalembout menyebut Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat yang sah adalah AD/ART tahun 2020 dan telah disahkan Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham).

"Sekarang kelompok KLB Sumut, mengatakan menggunakan AD/ART 2005. Itu namanya makar, tidak hanya pada Partai Demokrat tapi juga pada pemerintahan yang sah," kata Ardy dalam keterangannya, Sabtu (13/3/2021).

Baca juga: Peneliti ANU Heran Jokowi Tak Tahu Pergerakan Moeldoko di KLB Demokrat

Hal tersebut diungkapkannya untuk menanggapi kubu KLB yang menyebut AD/ART hasil Kongres V Partai Demokrat 2020 tidak sah.

Ketua Umum DPP KNPD Dedi Alfresco Sihombing dengan tegas menolak KLB yang dianggap inkonstitusional di Sumatera Utara.

"KNPD tetap setia pada kepemimpinan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang telah disahkan Kemenkumham," ujar Dedi.

Sementara itu, Ketum DPP Forum Komunikasi Kader Generasi Demokrat (FKKGD) Freddy Jaya menegaskan bahwa KLB Deli Serdang merupakan bentuk penzaliman Partai Demokrat.

“Sesuai dengan rumusan bahwa Partai Demokrat adalah partai yang nasionalis-religius. Memang KLB ini menggetarkan dan menggerakkan hati para kader, merasa didzholimi, tetapi ingatlah, Tuhan tidak tidur,” imbau Fredi Jaya.

Baca juga: Gugatan Partai Demokrat Diterima, PN Jakarta Pusat Siapkan Majelis Hakim

Hadir pula, Bendahara Umum DPP Bintang Mudi Indonesia (BMI) Gomgom Sihombing yang mengaku berada di lokasi pelaksanaan KLB Deli Serdang.

Bersama sejumlah orsap Partai Demokrat, BMI mencoba mencegah pelaksanaan KLB, tetapi dihadang ribuan preman.

“Melihat momentum mimbar bebas kita hari ini, ternyata kita mempunyai perasaan yang sama," tutur dia.

"Sudah saatnya kita solid bersatu, abaikan kepentingan personal dan kelompok, kita selamatkan bersama kehormatan dan wibawa partai ini. BMI sebagai kader, tetap loyal memperjuangkan kehormatan partai,” sambung Gomgom.

Komunitas Gerakan Pemuda Jakarta (GPJ) juga turut dalam Mimbar Demokrasi kali ini.

Ketua GPJ Ade Selon mengatakan, pihaknya menolak keras KLB di Sumatera Utara.

Untuk itu, pihaknya bersaksi akan melawan siapa saja yang mengusik kepemimpinan AHY dan Partai Demokrat.

Sekretaris Badan Pembinaan Jaringan Konstituen (BPJK) DPP Partai Demokrat Agustinus Tamo mengapresiasi langkah organisasi sayap Partai Demokrat tersebut karena kehadiran berbagai komunitas yang bersama mendukung kepemimpinan AHY dan Partai Demokrat yang sah.

"Mari kita laksanakan Mimbar Demokrasi hari ini dengan cara-cara yang santun dan mengindahkan norma-norma kepatutan,” kata Agustinus.

Selain orasi, juga ditampilkan dukungan dalam bentuk pembacaan puisi dan bermusik. Kegiatan ditutup dengan pembacaan doa bersama.

Baca juga: Ikrar Setia kepada AHY, Pengurus Demokrat di Jatim Tanda Tangan Surat Pernyataan di Depan Notaris

Diberitakan, kubu kontra-Ketua Umum Partai Demokrat AHY mengeklaim bahwa KLB yang dilangsungkan di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021), adalah sah dan konstitusional.

Kubu tersebut juga mengutarakan bahwa AD/ART 2020 yang dijadikan landasan Partai Demokrat AHY dinilai melanggar UU Partai Politik.

"Maka, DPP Partai Demokrat versi AHY telah nyata-nyata melanggar UU Partai Politik, karena itu batal demi hukum," kata salah satu penggagas KLB Deli Serdang, Darmizal, saat membuka konferensi pers di Jakarta, Kamis (11/3/2021), seperti dikutip Kompas.tv. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Saat Keponakan Wamenkumham Resmi Jadi Tersangka Buntut Pencatutan Nama untuk Minta Uang...

Saat Keponakan Wamenkumham Resmi Jadi Tersangka Buntut Pencatutan Nama untuk Minta Uang...

Nasional
Nasib Santunan Gagal Ginjal Akut: Sempat Saling Lempar, Akhirnya Dibahas Empat Kementerian

Nasib Santunan Gagal Ginjal Akut: Sempat Saling Lempar, Akhirnya Dibahas Empat Kementerian

Nasional
Pemerintah Lobi FIFA soal Israel: Sudah Ajukan Syarat, tapi Tidak Diterima

Pemerintah Lobi FIFA soal Israel: Sudah Ajukan Syarat, tapi Tidak Diterima

Nasional
Kajian TII: Penanganan Pandemi Covid-19 Dominan ke Pemulihan Ekonomi Jadi Sebab Kasus Melonjak

Kajian TII: Penanganan Pandemi Covid-19 Dominan ke Pemulihan Ekonomi Jadi Sebab Kasus Melonjak

Nasional
Saat Jokowi Beri Perintah ke PPATK dan Mahfud MD soal Kehebohan Transaksi Janggal di Kemenkeu...

Saat Jokowi Beri Perintah ke PPATK dan Mahfud MD soal Kehebohan Transaksi Janggal di Kemenkeu...

Nasional
Penggugat Berharap MK Sidangkan 'Judicial Review' Pasal Pemilu Susulan atau Lanjutan secara Cepat

Penggugat Berharap MK Sidangkan "Judicial Review" Pasal Pemilu Susulan atau Lanjutan secara Cepat

Nasional
[POPULER NASIONAL] Hasil Survei Anies Menurun-Prabowo Rebound | Kriminalisasi Budi Pego Tak Masuk Akal

[POPULER NASIONAL] Hasil Survei Anies Menurun-Prabowo Rebound | Kriminalisasi Budi Pego Tak Masuk Akal

Nasional
Survei SMRC: Masyarakat Nilai Kinerja Jokowi Positif Cenderung Pilih Ganjar, Negatif Dukung Prabowo

Survei SMRC: Masyarakat Nilai Kinerja Jokowi Positif Cenderung Pilih Ganjar, Negatif Dukung Prabowo

Nasional
Pasal Pemilu Susulan dan Lanjutan Digugat, Dikhawatirkan Celah Perpanjang Jabatan Presiden

Pasal Pemilu Susulan dan Lanjutan Digugat, Dikhawatirkan Celah Perpanjang Jabatan Presiden

Nasional
Tanda Tanya Koalisi Besar Golkar, Merapat ke KPP atau Tetap Bersama KIB?

Tanda Tanya Koalisi Besar Golkar, Merapat ke KPP atau Tetap Bersama KIB?

Nasional
Sosok Melchias Mekeng yang Singgung Uang Haram dan Bolak-balik Diperiksa KPK

Sosok Melchias Mekeng yang Singgung Uang Haram dan Bolak-balik Diperiksa KPK

Nasional
Penghayatan Kolektif Ramadhan

Penghayatan Kolektif Ramadhan

Nasional
Survei Indikator: Pemerintahan di 2024 Diharap Kendalikan Harga Sembako hingga Berantas Korupsi

Survei Indikator: Pemerintahan di 2024 Diharap Kendalikan Harga Sembako hingga Berantas Korupsi

Nasional
Seloroh Melchias Mekeng di Raker Kemenkeu: Makan Uang Haram Kecil Enggak Apa-apa

Seloroh Melchias Mekeng di Raker Kemenkeu: Makan Uang Haram Kecil Enggak Apa-apa

Nasional
Aksi Bripka Handoko dan Polisi yang Diharapkan Masyarakat

Aksi Bripka Handoko dan Polisi yang Diharapkan Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke