JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin Covid-19 AstraZeneca yang kini sudah ada di Indonesia aman untuk digunakan.
Hal ini disampaikannya menanggapi ditangguhkannya vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin tersebut di sejumlah negara Eropa akibat efek samping pembekuan darah.
"Pemerintah terus mengikuti isu terkait vaksin AstraZeneca ini. Namun, pada prinsipnya vaksin AstraZeneca yang sudah ada di Indonesia aman untuk digunakan," ujar Wiku dalam konferenai pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (12/3/2021).
Baca juga: Perbedaan Vaksin AstraZeneca dan Sinovac, dari Tingkat Kemanjuran hingga Harga
"(Hal ini) Sesuai dengan pernyataan dari European Medicine Agency (EMA) pada Kamis (11/3/2021) kemarin," lanjutnya.
Dia menjelaskan, saat ini tidak ada indikasi bahwa vaksin AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah.
Pembekuan darah pun juga tidak terdaftar sebagai efek samping vaksin itu.
"Faktanya lebih dari 10 juta vaksin AstraZeneca yang sudah digunakan tak memiliki bukti peningkatan risiko emboli paru, ataupun trombosis vena dalam golongan usia, jenis kelamin dan golongan lainnya di negara yang menggunakan vaksin tersebut," tutur Wiku.
"Hal ini menunjukkan jumlah kejadian sejenis ini secara signifikan lebih rendah pada penerima vaksin daripada pada masyarakat umum," katanya.
Meski demikian, ke depannya pemerintah tetap akan memantau terus penggunaan baksin AstraZeneca.
Sehingga, apabila terdapat kejadian ikutan pasca-imunisasi dapat segera diambil langkah pengamanan yang sesuai.
Baca juga: Thailand Mendadak Tunda Vaksin AstraZeneca, Ikuti Langkah 8 Negara Eropa
Diberitakan, hingga Kamis (11/3/2021) ada delapan negara Eropa yang menghentikan sementara penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca, menyusul adanya laporan pembekuan darah pasien usai vaksinasi.
Denmark adalah negara pertama yang mengumumkan penangguhan ini, melalui pernyataan Otoritas Kesehatan negara itu.
Mereka mengatakan, penangguhan dilakukan sebagai tindakan pencegahan, tetapi belum dipastikan ada hubungan antara vaksin dengan pembekuan darah.
Badan Obat-obatan Eropa mengungkapkan, sampai 9 Maret ada 22 kasus pembekuan darah dari 3 juta orang lebih yang divaksinasi di Wilayah Ekonomi Eropa.
Kemudian Austria pada Senin (8/3/2021) menyusul Denmark dengan menangguhkan penyuntikan vaksin virus corona AstraZeneca.
Baca juga: Negara Eropa Bisa Tetap Pakai Vaksin AstraZeneca Saat Kasus Pembekuan Darah Diselidiki
Sementara itu Islandia dan Norwegia hari ini mengumumkan penangguhan penyuntikan vaksin AstraZeneca, yang diikuti oleh Denmark.
Empat negara Eropa lainnya yaitu Estonia, Latvia, Lituania, dan Luksemburg turut menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca, yang telah dikirim ke 17 negara Eropa.
AstraZeneca perusahaan Inggris-Swedia yang mengembangkan vaksin Covid-19 bersama Universitas Oxford membela keamanan produknya.
Baca juga: 8 Negara Eropa Tangguhkan Vaksin AstraZeneca karena Pembekuan Darah Pasien
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.