Tak berhenti di sana, pada tahun 2015, Mustari kembali menerima informasi naskah asli Supersemar ada pada putri Moerdiono. Namun, tidak diketahui keberadaan surat itu.
Mustari memastikan, pencarian naskah asli Supersemar tidak akan berhenti. Menurut dia, ANRI memiliki program penyelamatan arsip negara skala besar dan akan terus mewawancarai pihak terkait.
Baca juga: Wawancara Asvi Warman Adam: Supersemar Mungkin Blunder Bung Karno
Mustari mengatakan, ada tiga hal yang membuat Supersemar menjadi penting untuk didapat.
Pertama, dari sisi bentuk fisik terkait jumlah lembar naskah. Kedua, dari sisi konten, masyarakat harus mengetahui apa isi surat tersebut.
Ketiga, dari sisi konteks. Dokumen autentik Supersemar akan menjawab berbagai versi cerita tentang Supersemar.
"Jika ada yang asli, semuanya bisa terjawab kan. Dalam konteks momen tertentu yang terkait sejarah perjalanan bangsa Indonesia," ujar dia.
"Dokumen atau arsip negara merupakan bagian dari sejarah bangsa. Kalau kita tidak tau masa lalu, bagaimana kita bicara ke depan? Makanya kami terus cari. Kami harap suatu hari kami akan dapat yang kami inginkan," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.