JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, libur panjang cenderung meningkatkan kasus aktif maupun kasus aktif harian Covid-19.
Hal itu merujuk kondisi selama satu tahun pandemi Covid-19
"Ada sejumlah poin-poin waktu di mana terjadi kenaikan yang signifikan, baik secara jumlah kasus aktif maupun jumlah kasus baru Covid-19 dan ini terjadi (dalam jumlah) sangat tinggi," ujar Dewi dalam talkshow daring melalui YouTube BNPB, Rabu (10/3/2021).
"Terjadinya pada 10-14 hari setelah libur panjang, biasanya kasus Covid-19 mulai naik," kata dia.
Baca juga: Jelang Libur Panjang Akhir Pekan Ini, Wali Kota Jakbar Minta ASN di Rumah Saja
Meski demikian, Dewi menekankan bahwa bukan liburnya yang salah.
Akan tetapi, saat libur panjang, ada kemungkinan orang-orang berkumpul di satu titik pada satu waktu.
"Dan ketika tak ada disiplin protokol kesehatan akhirnya menjadi waktu yang pas untuk terjadi transmisi Covid-19 yang lebih tinggi lagi," ucap dia.
Pada pekan ini, ada dua hari libur nasional, yakni Kamis (11/3/2021) dan Minggu (14/3/2021).
Pada 11 Maret merupakan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, sedangkan pada 14 Maret merupakan peringatan hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943.
Baca juga: Aturan-aturan Daerah untuk ASN Saat Libur Panjang, Larangan Cuti Jumat hingga Sanksi Disiplin
Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan, ada sejumlah dampak negatif yang terjadi apabila mobilitas masyarakat tidak dibatasi saat libur panjang.
Doni mengingatkan kemungkinan kenaikan kasus aktif hingga tingginya kematian dokter akibat kondisi itu.
"Kita harus akui bahwa setiap libur panjang, mulai dari Lebaran, hingga Natal 2020 dan tahun baru selalu diikuti peningkatan kasus harian dan kasus aktif Covid-19," ujar Doni dalam konferensi pers virtual pada Senin (8/3/2021).
Dia mencontohkan, setelah libur panjang pada Natal dan tahun baru lalu kemudian memasuki Januari 2021.
Baca juga: Menaker Imbau Pekerja Tak Bepergian Libur Isra Mikraj dan Nyepi, Ini Aturannya
Doni menyebut, pada periode Januari akhir, kasus aktif Covid-19 di Indonesia menduduki peringkat yang sangat tinggi selama pandemi.
"Itu adalah antara akhir Januari hingga awal Februari itu peak atau puncak. Di mana mencapai rata-rata 170.000 kasus aktif per hari," ujar Doni.
Akibatnya, angka kematian juga meningkat sangat tinggi.
Berdasarkan data pemerintah, angka kematian akibat Covid-19 pada Januari tercatat sebanyak 7.860 orang.
"Setelah libur panjang diikuti kasus aktif yang tinggi, kemudian angka kematian sangat tinggi dan juga angka kematian dokter kita yang juga tinggi," ucap Doni.
"Kalau kita catat di sini pada Januari angka kematian dokter kita mencapai yang tertinggi yakni mencapai 58 orang," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.