Atas dasar itu, ia menilai ada kesewenang-wenangan yang terjadi dalam Partai Demokrat kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Katanya demokratis, tapi prakteknya adalah keluargais, dan otoritarian," ungkap Rahmat.
Atas berbagai alasan tersebut, akhirnya sejumlah kader sepakat menggelar KLB. Para kader, kata Rahmat, kemudian meminta ada motor penggerak yang dipelopori oleh tokoh-tokoh senior Demokrat.
"Tentu mereka tidak berani satu-satu, dan harus ada motor penggerak yang dipelopori oleh Bang Darmizal, Bang Jhoni Allen, dan rekan-rekan senior yang lain, sehingga lahirlah KLB di Deli Serdang," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, kubu kontra AHY melaksanakan KLB di Deli Serdang, Sumut pada Jumat (5/3/2021) dan melahirkan Ketua Umum Partai Demokrat versi mereka yaitu Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.