JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adiasmito mengatakan, proses vaksinasi nasional mengalami sejumlah kendala.
Salah satunya, karena jumlah fasilitas kesehatan yang masih terbatas.
"Sejauh ini, ada beberapa kendala yang dihadapi pemerintah. Di antaranya adalah terbatasnya fasilitas kesehatan," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual lewat YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: Epidemiolog: Vaksinasi Tepat untuk Jangka Pendek, tapi Tracing Jauh Lebih Penting
Kendala kedua, adalah belum sempurnanya sistem informasi atas data yang dibutuhkan untuk vaksinasi.
Kendala ketiga, ada kendala pada alur komunikasi yang dibutuhkan untuk masyarakat.
Wiku menuturkan pelaksanaan vaksinasi yang kini telah memasuki tahap kedua akan terus dievaluasi.
"Pemerintah terus mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi sebagai input yang berarti untuk perbaiki program ke depannya," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini program vaksinasi pemerintah telah berjalan dalam dua tahap.
Tahap pertama yakni vaksinasi untuk tenaga kesehatan yang dimulai pada 17 Januari 2021.
Baca juga: Airlangga: Target Vaksinasi Covid-19 Dinaikkan Bertahap hingga Capai 1 Juta Per Hari
Tahap kedua yakni vaksinasi untuk pedagang pasar, pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik), tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, dan Aparatur Sipil Negara (ASN), Keamanan (TNI-Polri), pariwisata (petugas hotel dan petugas restoran), pelayanan publik (Damkar, BPBD, BUMN, BPJS, Kepala/perangkat Desa), pekerja transportasi publik, atlet dan wartawan yang dimulai pada 17 Februari 2021.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan