JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penggunaan vaksin AstraZeneca yang tiba di Indonesia pada Senin (8/3/2021) masih dibahas oleh para pemangku kepentingan.
"Penggunaan vaksin dari Covax Facility yang datang hari ini masih dibahas lebih lanjut dengan stakeholder terkait," ujar Wiku, dikutip dari YouTube BNPB, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: Indonesia Kedatangan 1 Juta Vaksin Astrazeneca
Wiku menuturkan, pemerintah tetap menggunakan vaksin dari Sinovac dalam program vaksinasi nasional yang tengah berjalan.
"Dan yang digunakan untuk program vaksinasi nasional masih dari Sinovac," kata Wiku.
Dikutip dari siaran pers dari laman presidenri.go.id, Indonesia kembali menerima pengiriman dosis vaksin Covid-19.
Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin yang diperoleh melalui skema kerja sama multilateral tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, sekira pukul 17.45 WIB.
“Pada hari ini, Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 vaksin jadi (siap pakai) dengan total berat 4,1 ton yang terdiri atas 11.136 karton,” ujar Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.
Baca juga: Indonesia Kedatangan 1 Juta Vaksin Astrazeneca
Pengiriman pertama vaksin via skema multilateral atau tahap keenam pengiriman vaksin pemerintah Indonesia tersebut menyertakan vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi AstraZeneca.
Vaksin tersebut diperoleh melalui skema kerja sama multilateral pemerintah Indonesia dengan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) melalui inisiatif Covid-19 Vaccines Global Access (COVAX) Facility.
Inisiatif global ini bertujuan untuk mengupayakan kesetaraan akses terhadap vaksin-vaksin Covid-19 untuk seluruh negara.
“Tanggal 16 Oktober 2020 di Jenewa, bersama Menteri BUMN, saya menyampaikan surat expression of interest pemerintah Indonesia kepada GAVI-COVAX Facility. Surat tersebut ditandatangani Menteri Luar Negeri dan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Sejak saat itu proses untuk mendapatkan akses vaksin dari jalur multilateral terus bergulir,” tuturnya.
Baca juga: Menkes Sebut Vaksin Pemerintah Ada 4: Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax
Kedatangan 1.113.600 vaksin AstraZeneca merupakan bagian awal dari gelombang pertama pengiriman vaksin.
Dalam gelombang pertama yang dikirimkan secara bertahap, Indonesia akan memperoleh 11.704.800 vaksin siap pakai dan diupayakan untuk dapat berlanjut pada gelombang-gelombang berikutnya.
Adapun vaksin AstraZeneca telah masuk ke dalam emegency use listing (EUL) atau daftar penggunaan darurat WHO sejak 15 Februari 2021.
Terdaftarnya vaksin tersebut di EUL WHO memungkinkan penggunaan darurat dan distribusi global melalui COVAX.
Baca juga: Sudah Dapat 54 Juta Dosis Vaksin Gratis dari Covax Gavi, Menkes: Bisa Naik sampai 108 Juta
EUL WHO itu melibatkan penilaian yang ketat terhadap data uji klinis fase II dan fase III akhir serta data-data lainnya yang substansial untuk memastikan keamanan, kualitas, dan kemanjuran vaksin.
Sebelum kedatangan vaksin melalui skema kerja sama multilateral ini, pemerintah Indonesia juga telah mendatangkan 38 juta dosis vaksin yang berasal dari perusahaan Sinovac.
Vaksin akan digunakan untuk mendukung program vaksinasi massal secara gratis yang menargetkan 181,5 juta masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.