Sekretaris Balitbang Kemhan Brigjen TNI Abdullah Sani menyebutkan, pengembangan yang dilakukan oleh pihaknya bukan tanpa halangan.
Menurutnya, komponen yang tidak dijual di dalam negeri menjadi masalah utama Balitbang dalam mengembangkan alutsista.
Oleh karena itu, Kemhan membuka peluang kerja sama dengan pelaku industri pertahanan baik itu dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) untuk membantu meningkatkan pengembangan radar pasif yang saat ini masih berupa prototipe menuju first article (FA).
Baca juga: Jepang Kembangkan Jet Tempur Siluman Generasi Terbaru, Disebut Punya DNA F-35
Diharapkan dengan kerja sama tersebut, mampu membuat kualitas radar pasif setara dengan produsen luar dan memiliki kemampuan sesuai kebutuhan user.
Sebagai informasi, radar pasif merupakan salah satu dari tiga alutsista telah dibuat Kemhan untuk memaksimalkan sistem pertahanan nasional. Dua alutsista lainnya adalah Kendaraan Peluncur Roket R-HAN 122B dan Mobile Command Control Vehicle (MCCV).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.