Namun, Jokowi mewanti-wanti supaya BPPT tak hanya sekadar membeli teknologi jadi, tetapi membuka kerja sama produksi teknologi di Indonesia.
"Ini tolong digarisbawahi, harus membuat kerja sama produksi teknologi di Indonesia yang melibatkan para teknolog Indonesia, sehingga transfer pengetahuan dan transfer pengalamannya itu berjalan," kata Kepala Negara.
Ketiga, Jokowi meminta BPPT menjadi pusat kecerdasan teknologi Indonesia untuk menghadapi persaingan penguasaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Baca juga: Jokowi: Kita Kejar-kejaran, Siapa Kuasai AI Berpotensi Kuasai Dunia
Jokowi menyebut, persaingan dalam menguasai AI saat ini sama seperti space war di era perang dingin. Siapa pun yang menguasai AI, maka dia berpotensi menguasai dunia.
Dalam rangka menghadapi perang ini, Jokowi meminta BPPT memproduksi teknologi sendiri dengan bekerja bersama talenta-talenta diaspora, para peneliti di universitas, startup teknologi, dan anak-anak muda.
Ia ingin Indonesia membangun mesin AI induk yang bisa memfasilitasi gotong royong antar inovator dan peneliti, memfasilitasi kecerdasan komputer dan kecerdasan manusia untuk mendukung pemulihan ekonomi yang tidak konvensional sekaligus efektif.
"Saya berharap agar BPPT bisa menjadi lembaga yang extraordinary, terus menemukan cara-cara baru cara-cara inovatif dan kreatif, menghasilkan karya nyata yang kontributif untuk kemajuan bangsa," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Kita Jangan Hanya Terima Jadi Proyek Teknologi dari Luar Negeri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.