Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Airlangga di Rapimnas, Ingin Pimpin Koalisi Besar hingga Tolak Revisi UU Pemilu

Kompas.com - 08/03/2021, 08:15 WIB
Tsarina Maharani,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) pada 5 hingga 6 Maret 2021. Dalam acara pembukaan dan penutupan rapimnas, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan beberapa pernyataan politik.

Di antaranya terkait dengan Pemilu 2024 dan revisi UU Pemilu yang sejak beberapa waktu lalu bergulir di parlemen. Airlangga juga sempat berbicara soal penanganan pandemi Covid-19 di tanah air yang dinilainya cukup memuaskan.

Ingin pimpin koalisi besar

Saat acara pembukaan rapimnas, Airlangga mengatakan Partai Golkar merupakan salah satu kekuatan politik terbesar di negeri ini yang menjadi magnet bagi banyak pihak.

Golkar, kata dia, bagaikan gula yang mengundang semut. Ia pun ingin Golkar memimpin koalisi besar di 2024.

"Dengan kekuatan besar ini, Golkar tentu mulai dilirik dari kiri dan kanan bagaikan gula yang mengundang semut. Sebaliknya tentu kita tentu perlu membaca situasi, memilih dan memilah agar pada ujungnya kekuatan beringin akan memimpin koalisi besar yang tangguh," kata Airlangga.

Baca juga: Airlangga Ingin Partai Golkar Pimpin Koalisi Besar pada 2024

Karena itu, Airlangga mengatakan partai harus merumuskan langkah-langkah strategis demi meraih kemenangan di Pemilu 2024.

Ia menegaskan, langkah-langkah yang dilakukan harus taktis, sehingga tidak menciptakan kegaduhan politik nasional. Ia pun yakin, dengan kerja keras dan kesolidan kader, Golkar akan keluar sebagai pemenang Pemilu 2024.

"Semua ini mesti disesuaikan secara taktis, agar angin politik yang tercipta, bukan angin ribut. Bukan angin ribut yang menyulitkan kita, tetapi justru angin buritan yang mendorong agar perjalanan kapal besar Golkar makin laju, cepat, dan lancar," ucap Airlangga.

Imbau sampaikan kritik dengan sejuk

Airlangga mengimbau para kader pohon beringin untuk menjaga suasana hangat dan bersahabat dalam kehidupan bernegara. Ia meminta, kritik disampaikan dengan kata-kata yang terukur dan sejuk.

"Kritik memang baik dan perlu, tapi sikap bersahabat, kata-kata yang terukur, serta ujaran yang sejuk adalah mutiara kehidupan yang indah dan menyenangkan," katanya.

Baca juga: Rapimnas Golkar, Airlangga Minta Kritik Disampaikan secara Terukur

Airlangga ingin Golkar jadi contoh dalam melakukan perubahan dan perbaikan tapi tanpa merusak tatanan demokrasi.

Ia mengingatkan, Indonesia merupakan negara yang berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika.

"Golkar berdiri di garis depan jadi contoh untuk melakukan perubahan, perbaikan, tanpa merusak tatanan demokrasi yang sudah baik," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com