Sebanyak 1.130.524 tenaga kesehatan sudah disuntik vaksin dosis kedua. Angka itu didapatkan setelah bertambah 15.987 tenaga kesehatan yang disuntik vaksin dalam 24 jam terakhir
Sementara itu, tenaga kesehatan yang baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama tercatat ada 2.552.265 orang atau bertambah 138.650 orang.
Adapun pemerintah menargetkan akan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap 40.349.051 orang penduduk Indonesia dalam satu tahun ini. Vaksin Covid-19 disuntikan sebanyak dua dosis dalam rentang 14 hari.
Rencananya, pemerintah akan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap 182 juta orang atau sekitar 70 persen populasi penduduk Indonesia.
Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.
Tingginya Angka Putus Sekolah
Akibat adanya pandemi Covid-19 ini, berbagai persoalan timbul di masyarakat, salah satunya yakni tingginya jumlah anak putus sekolah.
Hal itu disampaikan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti berdasarkan hasil pemantauan KPAI di berbagai daerah.
"KPAI justru menemukan data-data lapangan yang menunjukan angka putus sekolah cukup tinggi, terutama menimpa anak-anak yang berasal dari keluarga miskin," kata Retno dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
Baca juga: KPAI: Angka Putus Sekolah pada Masa Pandemi Covid-19 Cukup Tinggi
Pemantauan itu dilakukan secara langsung khususnya di Kota Bandung dan Cimahi dengan wawancara online kepada guru dan Kepala Sekolah melalui jaringan guru, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) pada Februari 2021.
Retno mengatakan, ada lima penyebab anak putus sekolah saat pandemi Covid-19.
"karena menikah, bekerja, menunggak iuran SPP, kecanduan game online dan meninggal dunia," ucap dia.
KPAI, lanjut Retno, mencatat sejak Januari hingga Februari 2021 ada 33 anak putus sekolah karena menikah di kabupaten Seluma, Kota Bengkulu, dan Kabupaten Bima.
Kemudian dua anak di Jakarta dan Cimahi putus sekolah karena bekerja, anak menunggak iuran SPP ada 34 kasus terhitung sejak Maret 2020 hingga Februari 2021.
"Dari 34 kasus tersebut, tiga di antaranya berasal dari sekolah yang sama. Hampir 90 persen kasus berasal dari sekolah swasta dan 75 persen kasus berada dari jenjang SMA/SMK," ungkap Retno.
Selanjutnya, kata dia, satu anak di Kota Cimahi putus sekolah karena kecanduan game online, dan satu anak cuti sementara untuk pemulihan kondisi psikologis.
Sementara, hasil pemantauan kasus siswa putus sekolah karena meninggal dunia, terjadi di salah satu SMAN di Kabupaten Bima karena terseret arus ketika bencana banjir Januari lalu.
Serta satu siswa berasal dari salah satu SMK swasta di Jakarta yang meninggal karena kecelakaan motor.
"Jadi secara data KPAI, ada dua siswa yang meninggal pada semester genap tahun ajaran 2020/2021," kata Retno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.