JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menceritakan usahanya dalam memantau perkembangan masuknya investasi ke Indonesia.
Menurut Jokowi, dirinya sampai harus setiap hari menghubungi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia setiap hari demi memantau proses investasi tersebut.
Pasalnya, menurut Kepala Negara, investasi merupakan kunci penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021.
Baca juga: Jokowi: Gaungkan Benci Produk dari Luar Negeri
"Kuncinya ada di investasi. Ini Pak Bahlil setiap hari saya telepon," ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Tahun 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (5/3/2021).
"Saya tanya berapa persen bisa tahun ini? Berapa triliun bisa naik? Siapa (investor) yang masuk? Sampai mana target tercapai dalam hari itu?" kata dia.
Menanggapi hal itu, menurut Jokowi, Bahlil tetap tidak tertekan meskipun terus mendapat pertanyaan setiap hari.
"Untung (Bahlil) orangnya tenang dan semangat. Kalau tidak, mungkin drop sudah. Karena setiap hari dikejar terus. Ya memang kita harus kejar-kejaran dalam situasi seperti ini," tuturnya.
Baca juga: Ketika Jokowi Gaungkan Benci Produk Luar Negeri tetapi Gelar Karpet Merah untuk Investor Asing
Jokowi mengingatkan bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 sebesar 4,5 persen hingga 5,5 persen.
Artinya, secara rata-rata pertumbuhan ekonomi setidaknya sebesar 5 persen di tahun ini.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 jatuh di angka minus 2,19 persen.
Sehingga, menurut Jokowi, semua pihak harus bekerja keras mencapai target tahun ini.
"Dari minus 2,19 persen ke 5 persen, dan kuncinya ada di investasi," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan kondisi perekonomian Indonesia sangat terganggu.
Baca juga: Jokowi Ingin Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen di 2021 Betul-betul Tercapai
Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 yang berada pada minus 2,19 persen.
"Akibat pandemi selama satu tahun ini, kinerja perekonomian kita sangat terganggu. Kita tahu, pertumbuhan ekomomi kita pada 2020 jatuh di minus 2,19," ujarnya, Kamis (4/3/2021).
"Akibat pandemi selama satu tahun ini, kinerja perekomonian kita berada dalam situasi yang tidak mudah. Berada dalam sitiasi yang tidak gampang," ucap Jokowi.
Oleh karena itu, Presiden meminta semua pihak bekerja keras mempercepat pemulihan kondisi perekonomian Indonesia.
Kepala Negara menargetkan, perekonomian Indonesia mampu tumbuh sebesar sekitar 5 persen.
"Target dalam APBN tahun ini pertumbuhan kita haru mencapai angka kurang lebih 5 persen. Bukan sesuatu yang mudah ini dari minus 2,19 persen," tutur Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.