JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memastikan nilai uang yang diwakafkan dan terhimpun melalui gerakan nasional wakaf uang (GNWU) bakal terjaga.
Sebab, kata dia, nilai uang yang diwakafkan tersebut diinvestasikan di portofolio yang aman dan menguntungkan.
"Jadi wakaf uang itu yang akan terhimpun bukan duitnya secara fisik tapi nilainya diinvestasikan di portofolio yang dianggap aman dan menguntungkan," kata Ma'ruf di acara bertajuk Potensi Wakaf Besar tapi Literasinya Rendah yang disiarkan daring, Kamis (4/3/2021).
Baca juga: Wapres Tegaskan Pemerintah Hanya Fasilitator di Gerakan Nasional Wakaf Uang
Ma'ruf mengatakan, wakaf uang bisa lebih fleksibel dan bisa dikembangkan.
Menurut Ma'ruf, dahulu wakaf selalu terfokus pada benda. Sehingga ada pengertian bahwa wakaf harus ada rupanya.
"Tapi sekarang itu, uang itu tidak lagi dalam bentuk fisik bendanya," kata dia.
Pada 2002, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah membuat fatwa yang memperbolehkan wakaf uang.
Termasuk juga dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-Undang (UU) Wakaf Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf yang menyatakan bahwa wakaf bisa masuk selain benda tidak bergerak, termasuk pula uang dan surat berharga.
Ma'ruf juga memastikan bahwa penerima wakaf adalah para nazir yang akan menyalurkan uang wakafnya sesuai keinginan para pemberi wakaf.
Baca juga: Soal Wakaf Uang, Wapres: Seharusnya Masyarakat Berterima Kasih pada Pemerintah
"Hasilnya nanti dikembalikan kepada nazir sesuai niat si pemberi wakaf. Apakah untuk pendidikan, sosial, beasiswa, pengembangan ekonomi masyarakat, nanti itu bisa disalurkan sesuai keinginan pemberi wakaf," kata dia.
Ma'ruf menekankan, dalam melaksanakan GNWU, pemerintah hanya bertindak sebagai fasilitator melalui Badan Wakaf Indonesia (BWI).
Pemerintah menggerakkan wakaf uang karena memiliki potensi yang besar tetapi tidak disadari oleh masyarakat, khususnya umat Islam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.